Suara.com - Nama Maria Stefani Ekowati sedang jadi perbincangan publik. Semua lantaran suaminya, Hasto Kristiyanto yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Nama Hasto jadi perbincangan sejak ia terang-terangan membongkar dugaan kriminalisasi yang dilakukan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dugaan ini terkait dengan kasus korupsi Formula E yang tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bertujuan untuk menjegal Anies.
Lantas, siapa Maria Stefani Ekowati?
Mengutip dari berbagai sumber, Maria Stefani Ekowati memang tak sepopuler sang suami, namun ia dikenal aktif dalam kegiatan sosial, termasuk blusukan ke berbagai daerah bersama organisasi yang dipimpinnya, yakni Perhimpunan Wanita Indonesia Keren (WIK).
Sebagai Ketua WIK, Maria Stefani Ekowati sering hadir di tengah masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang membutuhkan perhatian khusus.
Maria Stefani Ekowati juga memiliki peran penting di balik layar sebagai pendamping Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Meski tidak berada di garis depan dunia politik seperti suaminya, Maria tetap aktif mendukung berbagai program partai, terutama yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan masyarakat desa.
Dari pernikahannya dengan Hasto Kristiyanto, Maria dikaruniai dua anak, yaitu Ignatius Windu Hastomo dan Agatha Puspita Asri. Keluarga ini dikenal sebagai penganut agama Kristen yang menjalani kehidupan sederhana meskipun berada dalam lingkaran elite politik nasional.
Hasto Kristiyanto Ungkap Dugaan Jokowi Kriminalisasi Anies Baswedan dalam Kasus Formula E
Hasto Kristiyanto mengungkap dugaan kriminalisasi yang dilakukan Jokowi terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dugaan ini terkait dengan kasus korupsi Formula E yang tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kasus Formula E itu kriminalisasi dan saya bersaksi itu dari perintah Jokowi secara langsung," ungkap Hasto dalam podcast Akbar Faizal Uncensored yang tayang pada Jumat (22/11/2024) lalu.
Hasto membeberkan adanya dugaan intervensi dari Jokowi untuk melanggengkan kekuasaannya dengan menjegal lawan politiknya melalui pemanfaatan instrumen negara.
Menurut Hasto, Presiden Jokowi merasa khawatir dengan meningkatnya popularitas Anies Baswedan. "Jokowi sangat khawatir terhadap munculnya Anies," ujarnya.
Pernyataan Hasto yang menuding adanya skenario Jokowi dalam menjegal Anies Baswedan viral di media sosial. Banyak pihak yang memperdebatkan klaim tersebut, terutama terkait dugaan kriminalisasi yang melibatkan kepala negara.
Jokowi, Gibran dan Bobby Nasution Dipecat PDIP
PDIP resmi memecat 27 kadernya pada Senin (16/12/2024). Pemecatan ini diumumkan melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024 yang ditandatangani Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.