5. Pernyataan Galeri Nasional
Sementara itu dari pihak Galeri Nasional Indonesia menyatakan kalau pameran Yos terpaksa ditunda karena adanya kendala teknis yang tidak dapat dihindari. Namun, tidak dijelaskan secara rinci mengenai kendala teknis yang terjadi.
![Salah satu lukisan karya Seniman Yos Suprapto sebelum diturunkan di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (23/12/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/23/54346-lukisan-yos-suprapto-lukisan-jokowi-yos-suprapto.jpg)
6. Tanggapan Menteri Kebudayaan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon membantah telah terjadi pembredelan terhadap karya Yos Suprapto. Dia menyatakan dukungan atas kebebasan berekspresi. Menurutnya, pameran itu batal karena ada beberapa lukisan yang dianggap tidak sesuai tema kuratorial.
Beberapa karya Yos juga disebut memuat unsur politik, bahkan ada yang dinilai vulgar. Fadli menyebut, ada lukisan yang menggambarkan obyek telanjang dan bersetubuh. Sehingga tidak pantas ditampilkan dalam pameran.
7. Reaksi Publik dan Komunitas Seni
Pembatalan mendadak itu langsung memicu reaksi dari komunitas seni dan publik, yang mempertanyakan transparansi dan kebebasan berekspresi dalam dunia seni rupa Indonesia. Beberapa pihak menilai bahwa pemerintah seharusnya melindungi seniman, bukan malah melakukan pemberedelan.