Bantah Senjata Dicuri TPNPB-OPM, Polri: Hoaks, Bagian dari Propaganda

Jum'at, 24 Januari 2025 | 15:58 WIB
Bantah Senjata Dicuri TPNPB-OPM, Polri: Hoaks, Bagian dari Propaganda
Salah seorang prajurit TNI mendapatkan penanganan medis usai menjadi korban penyerangan TPNPB-OPM di Papua. [IST]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polri membantah terjadi pencurian senjata api milik pihaknya yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Puncak Jaya. Informasi soal pencurian tersebut dipastikan tidak benar alias hoaks.

Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengatakan narasi yang beradar soal pencurian senjata milik polri dinilai sebagai propaganda yang bertujuan menimbulkan keresahan di masyarakat.

Informasi soal pencurai tersebut juga tidak memiliki dasar fakta dan hanya bertujuan untuk memprovokasi aparat serta masyarakat.

"Kami memastikan bahwa klaim pencurian senjata api oleh KKB ini adalah informasi yang tidak benar. Ini bagian dari propaganda yang sengaja disebarkan untuk memengaruhi opini publik dan menciptakan ketakutan di masyarakat," kata Faizal, dalam keterangannya, Jumat (24/1/2025).

Faizal kemudian menyebut Polri bersama TNI tetap fokus menjalankan operasi penegakan hukum di Papua untuk melindungi masyarakat dari ancaman OPM.

Selain itu Faizal menegaskan pihaknya tidak akan terpengaruh oleh narasi-narasi yang dibuat untuk mengalihkan perhatian aparat keamanan.

"Kami tetap fokus pada misi utama kami, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Setiap aksi KKB yang melanggar hukum akan ditindak sesuai aturan yang berlaku," ucapnya.

Faizal juga mengimbau pada masyarakat Papua untuk tidak mudah percaya pada informasi sepihak yang tidak dapat diverifikasi kebenarannya.

Ia meminta warga agar tetap tenang dan mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan kedamaian di Papua.

Baca Juga: Prosedur Pendaftaran SIPSS 2025, Cermati Cara Sarjana Masuk Polri Jalur Seleksi

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh klaim yang tidak jelas kebenarannya. Informasi resmi hanya akan disampaikan melalui jalur resmi pemerintah dan kepolisian, tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI