Israel Abaikan Gencatan Senjata, Lebanon Kecam Penundaan Penarikan Mundur

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 27 Januari 2025 | 06:15 WIB
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Lebanon Kecam Penundaan Penarikan Mundur
Tentara Israel IDF (Instagram/idf)

Presiden Lebanon Joseph Aoun, yang mulai menjabat awal bulan ini, berbicara pada hari Sabtu dengan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron, yang pemerintahannya juga terlibat dalam pengawasan gencatan senjata.

Menurut pernyataan dari kantornya, Aoun berbicara tentang perlunya mewajibkan Israel untuk menghormati ketentuan kesepakatan guna menjaga stabilitas di selatan.

Aoun juga mengatakan Israel harus mengakhiri pelanggaran berturut-turutnya, termasuk penghancuran desa-desa perbatasan... yang akan mencegah kembalinya penduduk.

Kantor Macron, dalam ringkasan percakapannya, mengatakan presiden Prancis telah meminta semua pihak dalam gencatan senjata Lebanon untuk menghormati komitmen mereka sesegera mungkin.

Gencatan senjata yang rapuh secara umum telah berlangsung, bahkan ketika pihak-pihak yang bertikai telah berulang kali saling menuduh telah melanggarnya.

Militer Israel terus melakukan serangan yang sering terjadi yang katanya menargetkan pejuang Hizbullah, dan media pemerintah Lebanon telah melaporkan bahwa pasukan Israel melakukan pembongkaran di desa-desa yang mereka kuasai.

Kesepakatan pada 27 November itu mengakhiri perang skala penuh selama dua bulan yang terjadi setelah berbulan-bulan terjadi pertukaran senjata dengan intensitas rendah.

Hizbullah mulai melakukan baku tembak lintas batas dengan tentara Israel sehari setelah serangan pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel oleh sekutu Palestina-nya, Hamas, yang memicu perang di Gaza.

Israel mengintensifkan kampanyenya melawan Hizbullah pada September, melancarkan serangkaian serangan yang menghancurkan terhadap kepemimpinan kelompok itu dan menewaskan pemimpin lamanya Hassan Nasrallah.

Baca Juga: Donald Trump: Bom 2.000 Pon Dalam Perjalanan Menuju Israel

Hizbullah memperingatkan pada hari Kamis bahwa setiap pelanggaran terhadap batas waktu 60 hari akan dianggap sebagai pelanggaran mencolok terhadap perjanjian gencatan senjata dan pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon.

Kelompok itu menahan diri dari ancaman untuk melanjutkan serangan terhadap Israel tetapi mengatakan negara Lebanon harus menggunakan segala cara yang diperlukan... untuk memulihkan tanah itu dan merebutnya dari cengkeraman pendudukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI