Israel Abaikan Gencatan Senjata, Lebanon Kecam Penundaan Penarikan Mundur

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 27 Januari 2025 | 06:15 WIB
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Lebanon Kecam Penundaan Penarikan Mundur
Tentara Israel IDF (Instagram/idf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Jumat bahwa "perjanjian gencatan senjata belum sepenuhnya ditegakkan oleh negara Lebanon" sehingga penarikan militer akan terus berlanjut setelah batas waktu hari Minggu.

"Proses penarikan bergantung pada penempatan tentara Lebanon di Lebanon selatan dan sepenuhnya dan efektif menegakkan perjanjian, dengan Hizbullah menarik diri di luar Sungai Litani," kata pernyataan dari kantor Netanyahu.

Ditambahkan bahwa proses penarikan bertahap akan terus berlanjut dengan koordinasi penuh dengan Amerika Serikat, sekutu utama dan salah satu pemantau gencatan senjata.

Tentara Lebanon mengatakan siap untuk melanjutkan penempatannya segera setelah musuh Israel mundur.

Anggota parlemen Hizbullah Ali Fayad mengatakan pada hari Sabtu bahwa alasan Israel adalah dalih untuk mengejar kebijakan bumi hangus di daerah perbatasan yang akan membuat kembalinya penduduk yang mengungsi tidak mungkin.

Presiden Lebanon Joseph Aoun, yang mulai menjabat awal bulan ini, berbicara pada hari Sabtu dengan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron, yang pemerintahannya juga terlibat dalam pengawasan gencatan senjata.

Menurut pernyataan dari kantornya, Aoun berbicara tentang perlunya mewajibkan Israel untuk menghormati ketentuan kesepakatan guna menjaga stabilitas di selatan.

Aoun juga mengatakan Israel harus mengakhiri pelanggaran berturut-turutnya, termasuk penghancuran desa-desa perbatasan... yang akan mencegah kembalinya penduduk.

Kantor Macron, dalam ringkasan percakapannya, mengatakan presiden Prancis telah meminta semua pihak dalam gencatan senjata Lebanon untuk menghormati komitmen mereka sesegera mungkin.

Baca Juga: Donald Trump: Bom 2.000 Pon Dalam Perjalanan Menuju Israel

Gencatan senjata yang rapuh secara umum telah berlangsung, bahkan ketika pihak-pihak yang bertikai telah berulang kali saling menuduh telah melanggarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI