Upacara Pembebasan Sandera Picu Amarah Israel, Nasib Ratusan Tahanan Palestina Tergantung

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Minggu, 23 Februari 2025 | 15:46 WIB
Upacara Pembebasan Sandera Picu Amarah Israel, Nasib Ratusan Tahanan Palestina Tergantung
Ilustrasi pembebasan tahanan Israel. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebelum pengumuman Netanyahu, juru bicara Hamas Abdel Latif al-Qanou mengatakan "kegagalan Israel untuk mematuhi pembebasan... pada waktu yang disepakati merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian".

Qanou meminta mediator gencatan senjata untuk menekan Israel agar "melaksanakan ketentuannya tanpa penundaan atau halangan".

Pembebasan yang tertunda itu terjadi setelah beberapa hari yang emosional di Israel, di mana jenazah sandera Shiri Bibas diidentifikasi setelah penyerahan awal jenazah yang berbeda.

Netanyahu mengatakan Hamas akan membayar "harga penuh" atas apa yang disebutnya sebagai pelanggaran kesepakatan gencatan senjata atas pengembalian Bibas.

Bibas dan dua putranya yang masih kecil, di antara puluhan orang yang ditawan selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel yang memicu perang, telah menjadi simbol cobaan berat yang dialami oleh para sandera Israel.

Pakar forensik Chen Kugel mengatakan otopsi yang dilakukan terhadap jenazah mereka tidak menemukan "bukti cedera yang disebabkan oleh pengeboman".

Hamas mengklaim bahwa ketiganya tewas dalam serangan udara Israel.

Enam warga Israel yang dibebaskan pada hari Sabtu adalah kelompok sandera hidup terakhir yang akan dibebaskan berdasarkan fase pertama gencatan senjata.

Kesepakatan tersebut, yang sejauh ini memungkinkan pembebasan 30 tawanan, akan berakhir pada awal Maret. Negosiasi untuk fase kedua, yang dimaksudkan untuk mengakhiri perang secara permanen, belum dimulai.

Baca Juga: Unik! Tahanan Kasus Curanmor Menikah di Polsek

Dalam sebuah upacara di Nuseirat, Gaza bagian tengah, Eliya Cohen, 27 tahun, Omer Shem Tov, 22 tahun, dan Omer Wenkert, 23 tahun, warga Israel-Argentina, melambaikan tangan dari panggung, diapit oleh para anggota Hamas yang bertopeng, sebelum mereka diserahkan kepada Palang Merah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI