Niat dan Tata Cara Mandi Sebelum Sholat Idul Fitri

Bella Suara.Com
Rabu, 12 Maret 2025 | 19:53 WIB
Niat dan Tata Cara Mandi Sebelum Sholat Idul Fitri
Ilustrasi Salat Idul Fitri yang dilaksanakan oleh umar muslim. [Suara.com/Alfian Winanto]

3. Membersihkan Kemaluan

Bersihkan kemaluan dan bagian tubuh yang kotor dengan tangan kiri, kemudian cuci tangan kembali dengan sabun atau air bersih. Langkah ini penting untuk memastikan tubuh dalam keadaan suci.

4. Berwudhu

Lakukan wudhu sebagaimana wudhu untuk sholat, yaitu membasuh wajah, tangan hingga siku, mengusap kepala, dan membasuh kaki hingga mata kaki. Wudhu ini menjadi bagian dari proses penyucian sebelum mandi.

5. Menyiramkan Air ke Seluruh Tubuh

Setelah berwudhu, siramkan air ke seluruh tubuh dimulai dari kepala, kemudian sisi kanan, lalu sisi kiri. Pastikan air mengalir ke seluruh bagian tubuh, termasuk rambut dan kulit yang tersembunyi, agar proses penyucian sempurna.

Waktu yang dianjurkan untuk mandi sunnah ini adalah setelah terbit fajar pada hari Idul Fitri hingga sebelum berangkat ke tempat sholat. Hal ini berdasarkan riwayat bahwa Rasulullah SAW melakukannya pada pagi hari raya sebelum keluar rumah.

Makna dan Hikmah Mandi Sunnah

Mandi sebelum sholat Idul Fitri bukan sekadar ritual fisik, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Menurut penjelasan dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Karim karya Ibnu Katsir, kebersihan lahiriah mencerminkan kebersihan batiniah.

Dengan mandi, umat Islam mempersiapkan diri untuk bertemu Allah dalam sholat Idul Fitri dengan kondisi terbaik, baik secara jasmani maupun rohani.

Baca Juga: Trik Anti Gagal Membuat Kue Putri Salju yang Sempurna

Selain itu, mandi sunnah ini menjadi simbol kemenangan setelah berhasil menahan hawa nafsu selama Ramadan.

Ulama seperti Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ menyebutkan bahwa mandi pada hari raya juga menjadi tanda syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

Mandi sebelum sholat Idul Fitri adalah sunnah yang sangat dianjurkan karena mengandung nilai ibadah dan kebersihan.

Dengan niat yang tulus dan tata cara yang sesuai syariat, umat Islam dapat menjalankannya sebagai wujud ketaatan kepada Allah dan kecintaan kepada Rasulullah SAW.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI