Keputusan ini dipandang sebagai itikad baik untuk menunjukkan kesiapan perdamaian, meskipun sejumlah warga Ukraina menyuarakan kekhawatiran bahwa gencatan senjata juga akan menguntungkan Rusia.
"Mengapa kami harus berhenti bertempur? Ini rumah kami," kata seorang tentara di Oblast Sumy.
Konflik kembali memanas dengan Rusia yang berhasil merebut kembali kota Sudzha di Ukraina minggu ini, menambah kompleksitas situasi di lapangan.
Sementara Partai Republik di Kongres AS memuji Trump atas keberhasilannya meyakinkan Ukraina, Rusia tetap menolak keras. Ushakov menyebut kesepakatan itu hanya jeda sementara yang tidak menguntungkan Rusia.
Analis seperti John Hardie dari Yayasan Pembelaan Demokrasi Rusia memperingatkan bahwa penolakan Moskow dapat memaksa Trump untuk meningkatkan sanksi ekonomi, khususnya terhadap pendapatan minyak Rusia, demi menekan Kremlin untuk bekerja sama.
Namun, hingga kini, pembicaraan yang dipimpin Witkoff belum membuahkan hasil konkret, meninggalkan nasib gencatan senjata dalam ketidakpastian.