Hingga Jumat Pagi, Sudah 60 Persen dari 2,1 Juta Kendaraan Pemudik Tinggalkan Jakarta

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 28 Maret 2025 | 13:14 WIB
Hingga Jumat Pagi, Sudah 60 Persen dari 2,1 Juta Kendaraan Pemudik Tinggalkan Jakarta
Rekayasa lalu lintas contraflow di KM 36 hingga KM 70 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. [ANTARA/HO-Jasa Marga]

Suara.com - Sejumlah 2,1 juta kendaraan diperkirakan bakal meninggalkan Jakarta melalui Tol TransJawa selama musim mudik lebaran hingga H+2.

Wakapolri Komjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan bahwa pihaknya mendapat informasi yang menyebut bahwa hingga H+2 nantinya masih ada kendaraan yang keluar dari Jakarta, sehingga ada sekira 2,1 juta kendaraan yang tinggalkan Jakarta.

"Saya mendapatkan informasi dari jasa marga hingga H+2 diperkirakan akan ada 2,1 juta kendaraan yang akan keluar dari Jakarta," ungkapnya selepas acara peresmian one way nasional di Gerbang Tol Cikarang Utama (Cikatama) 8 KM 57, Jumat (28/3/2025).

Sementara itu, per Jumat pagi ini, sudah 60 persen dari total prediksi kendaraan yang digunakan untuk mudik meninggalkan Jakarta.

"Sampai tadi pagi ada tercatat kurang lebih 1,2 juta (kendaraan), artinya ini sudah 60 persen, oleh karena itu, hari ini diperkirakan, mudah-mudahan puncaknya arus mudik," katanya. 

Dofiri mengemukakan bahwa dengan lebih dari 60 persen kendaraan yang meninggalkan Jakarta ke awah timur, maka akan memudahkan untuk melakukan rekayasa lalu lintas.

"Kalau seandainya hari tinggal 40 persen sampai besok atau tanggal 30 (Maret), mudah-mudahan itu cukup untuk melakukan rekayasa lalu lintas. Besok akan ada kepadatan, tapi masih bisa kami antisipasi dengan baik," katanya.

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi meresmikan rekayasa lalu lintas one way nasional Gerbang Tol Cikatama 8 KM 71, pada Jumat (28/3/2025) pagi.

Dalam kesempatan itu, Dudy menjelaskan sejumlah faktor yang membuat diberlakukannya one way secara nasional.

Baca Juga: 1,2 Juta Kendaraan Sudah Keluar Jakarta hingga H-3 Lebaran, Wakapolri Bilang Begini

"Rekayasa dengan one way nasional berarti parameter yang diterapkan kepolisian maupun jasa marga sudah terlewati sehingga diberlakukan rekayasa one way nasional," ujar Dudy saat konferensi pers, Jumat (28/3/2025).

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meninjau Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Way Urang, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. [ANTARA]
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. [ANTARA]

Dudy juga menyampaikan bahwa pemberlakuan rekayasa lalu lintas one way secara nasional belum diketahui pasti batas akhirnya.

Namun, ia mengemukakan bahwa berakhirnya one way secara nasional dipengaruhi sejumlah parameter yang ditentukan pihak Jasa Marga.

"Kita lihat situasinya dari jasa marga punya parameter, sepanjang masih dibutuhkan one way nasional akan diberlakukan, namun jika sudah tidak dibutuhkan maka akan dihentikan," jelas Dudy.

Rekayasa lalu lintas one way nasional yang resmi diterapkan sejak Jumat pagi, dilakukan untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang telah terjadi pada arus mudik Lebaran 2025.

Skema one way nasional tersebut diterapkan mulai dari KM 70 Tol Cikampek hingga KM 414 Tol Kalikangkung.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI