Kenapa nggak diskusi aja?" ucap Annisa. Anak politisi dan aktivis Desmond Junaidi Mahesa itu mengaku sebenarnya tidak takut didemo masyarakat, hanya saja menurutnya opsi diskusi lebih layak untuk dikedepankan.
"Kalau misalnya demo, mengkritik kebijakan, itu nggak apa-apa, selama kebijakannya buruk gitu. Tapi kalau demo secara personal, buat apa?" jelas Annisa.
"Kalau didemo nggak takut, tapi kalau bisa kita diskusi secara langsung, supaya bertatap mata, bicara dari hati ke hati," imbuhnya.
![Annisa Maharani Alzahra Mahesa alias Annisa Mahesa, Anggota DPR termuda 2024-2029. [Instagram/@annisa_mahesa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/22/93834-annisa-maharani-alzahra-mahesa-alias-annisa-mahesa-anggota-dpr-termuda-2024-2029-instagram.jpg)
Anggota dewan dari Fraksi Partai Gerindra itu menilai diskusi antara perumus kebijakan dan masyarakat lebih bermanfaat untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada.
"(Kalau diskusi) Kita bicara dari hati ke hati, kita bisa paham, oke. Kalau didemo, oke kita paham isu yang kamu bawa," kata Annisa.
Pernyataan Annisa ini sontak dibanjiri kritikan warganet, sebab DPR RI selama ini dianggap kurang responsif terhadap pendapat publik atas sederet kebijakan yang telah dirumuskan.
"Ya diskusii gimanaa, masuk gedungnya aja ga dibolehin," keluh warganet. "YA BUKAAAAA RUANG DISKUSINYAAAAA YA ALLAH," ujar warganet lain. "YA DEMO JUGA DISKUSI ANJ GIMANA CARANYA KITA KETEMU LANGSUNGGG ANJ," timpal yang lainnya.
"Bingung kenapa mbanya mempertanyakan, 'Kenapa mesti demo?'" tulis warganet. "Emang kalau diajak diskusi mau??" sindir yang lainnya.
Potongan wawancara ini tampaknya semakin membuat kredibilitas Annisa sebagai perwakilan kaum muda di Senayan semakin disangsikan oleh masyarakat.
Baca Juga: AMSI Sebut Demo RUU TNI Picu Eskalasi Kekerasan Pers: Bungkam Media dan Jurnalis