Dishub DKI Sebut Puncak Arus Mudik di Jakarta Tak Ekstrem, Imbas Penerapan WFA

Jum'at, 28 Maret 2025 | 19:54 WIB
Dishub DKI Sebut Puncak Arus Mudik di Jakarta Tak Ekstrem, Imbas Penerapan WFA
Suasana pemudik memadati Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (28/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyebut puncak arus mudik lebaran Idulfitri 1.446 Hijriah atau tahun 2025 ini tak terlalu ekstrem. Puncak arus mudik keberangkatan dari Jakarta diprediksi jatuh pada Jumat (28/3/2025).

Menurut Syafrin, puncak arus mudik berlangsung bisa berlangsung ekstrem apabila terjadi penumpukan tinggi pemudik yang berangkat dari stasiun, terminal dan kendaraan pribadi. Akibatnya terjadi kepadatan di lalu lintas di dalam dan luar kota.

"Dan jika kami melihat tahun ini sudah terjadi persebaran seperti contoh untuk angkutan penumpang, bus, terjadi peningkatan pada Selasa, 25 Maret kemarin," ujar Syafrin di Jakarta Utara, Jumat (28/3/2025).

Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo memberikan keterangan kepada wartawan di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis (27/3/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo memberikan keterangan kepada wartawan di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis (27/3/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.

Sebelum menjelang puncak arus mudik, Syafrin menyebut keberangkatan bus dari empat terminal bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sudah cukup tinggi. 982 bus yang ditumpangi 10 ribu penumpang telah berangkat ke luar kota.

Menurutnya, hal ini terjadi lantaran adanya anjuran penerapan bekerja dari manapun alias Work From Anywhere (WFA) dan libur sekolah lebih awal. Karena itu, banyak warga Jakarta yang melakukan mudik lebih awal.

"Ini diluar kebiasaan dari tahun-tahun sebelumnya, karena memang tahun ini diterapkan libur sekolah lebih panjang, juga ada penerapan work from anywhere, artinya masyarakat bisa pulang lebih awal," ungkapnya.

Ia pun meyakini jika tak ada kebijakan itu maka terjadi penumpukan tinggi pada masa-masa puncak arus mudik.

"Bisa dibayangkan jika tidak ada work from anywhere, semuanya akan menumpuk pada tanggal 27 dan 28 ini untuk melakukan pergerakan keluar Jakarta," pungkasnya.

54,2 Persen Pemudik Tinggalkan Jakarta

Baca Juga: Demo Tolak UU TNI, Mahasiswi Ini Skakmat Annisa Mahesa: Diskusi Baik-baik Mau Didengar?

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan sebanyak 54,2 persen pemudik telah meninggalkan Jakarta pada H-3 Lebaran atau Jumat (28/3/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI