"Kalau bicara sekaligus soal transaksi, transaksi memang kita targetkan sekitar Rp300 miliar sampai 350 miliar, kita telah tercapai sampai hari Jumat sudah mendekati Rp300 miliar sehingga sekarang kalau saya pikir ya lebih-lebih sedikit lah (dari Rp300 miliar)," ungkapnya.
Ralph menilai jumlah pengunjung yang belum menemui ekspektasi ini karena fakror cuaca. Selama JLF digelar, berulang kali Jakarta dilanda cuaca buruk.
"Selama hampir 19 hari lebih pada 10 hari bahkan 12 hari kalau gak salah, cuaca sangat berpengaruh, bukan hanya di Kemayoran saja, tapi di seluruh Jakarta bahkan Jabobetabek," tuturnya.
"Jadi itu salah satu faktor terbesar sehingga ya kita bilang apa adanya kita hanya tercapai sekitar 80 persen," lanjutnya menambahkan.
Selain itu, Ralph juga tak memungkiri kondisi perekonomian nasional yang ini sedang lesu. Daya beli masyarakat menurun hingga mempengaruhi nilai transaksi di JLF.
"Itu kan berhubungan langsung dengan perekonomian kan? Ya kita harapkan daya beli masyarakat di bulan-bulan depan lebih baik ya," jelasnya.
Secara persiapan, Ralph menyebut pihaknya sudah cukup maksimal. Hal ini terlihat dari 95 persen slot tenant yang terisi untuk JLF 2025.
"Kalau penjualan daripada stand dan lain-lain, kepesertaan kita sudah 95 persen terisi Bahkan 5 persen ini yang kurangnya hanya mereka-mereka yang belum membayar," lanjutnya.
Atas kondisi ini, Ralph mengaku masih bisa memakluminya. Sebab, JLF baru diselenggarakan selama dua tahun belakangan dan masyarakat masih belum cukup mengenal gelaran ini.
Baca Juga: Lalu Lintas Mulai Padat, Contraflow di Tol Japek Arah Jakarta Berlaku Sore Ini
"Ini kan Jakarta Lebaran Fair ini kan baru event yang kedua ya, tahun kedua, jadi kalau kami membangun sesuatu yang baru itu selalu membutuhkan itu kira-kira tiga sampai lima tahun untuk membangun sesuatu," kata Ralph.
Selain itu, Ralph menyebut pihaknya akan melakukan pembaruan seperti menonjolkan sisi entertainmen agar JLF bisa lebih diminati masyarakat.
"Musik itu mungkin menjadi salah satu PR kita untuk tahun depan, untuk melihat apakah entertainmen-nya akan kita lebih genjot lagi. Karena sekarang musiknya tetap ada kan Konsepnya lebih kepada kafe," pungkasnya.