Sejumlah 1,6 Juta Pemudik Kembali ke Jakarta: Kapan One Way Nasional Dicabut?

Senin, 07 April 2025 | 21:21 WIB
Sejumlah 1,6 Juta Pemudik Kembali ke Jakarta: Kapan One Way Nasional Dicabut?
Ilustrasi Arus Balik Lebaran 2025.

Suara.com - Kepala Korps Lalu Lintas atau Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyebut 1,6 juta dari 2,2 juta kendaraan pemudik tercatat telah kembali Jakarta. Angka tersebut merujuk data yang dihimpun hingga Senin (7/4/2025) siang.

"Jumlah yang sudah masuk ke arah Jakarta itu hampir 1,6 juta. Jadi sudah hampir 70 persen," kata Agus kepada wartawan, Senin (7/4/2025).

Berdasar data, Agus mengatakan puncak arus balik mudik Lebaran Idulfitri 2025 terjadi pada 5 April. Meskipun pada 6 April 2025 jumlah kendaraan yang kembali ke Jakarta juga cukup banyak.

"Tetapi puncaknya adalah tanggal 5 April kemarin, sudah kita lewati," ungkapnya.

Pada hari ini Korlantas Polri juga masih menerapkan rekayasa lalu lintas one way nasional.

Polri bersama stakeholder terkait rencananya akan akan menggelar rapat evaluasi untuk memutuskan apakah kebijakan one way nasional itu akan kembali diberlakukan besok atau tidak.

"Nanti akan melihat traffic yang tersisa yang belum masuk ke Jakarta," tuturnya.

Angka Kecelakaan Turun

Angka kecelakaan lalu lintas di masa mudik dan balik Lebaran Idulfitri 2025 menurut Agus juga mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Di mana pada tahun 2024 angka kecelakaan lalu lintas mencapai 3.728 dan menurun menjadi 2.637.

Baca Juga: Muncul Asap Misterius dari Dalam Tanah, Rest Area Km 86 Tol Cipali Ditutup

"Turunnya 30 persen," ungkapnya.

Khusus di jalan tol, Agus menyampaikan angka kecelakaan turun sebesar 40 persen. Jika di tahun 2024 terjadi 53 kejadian, di tahun ini menurutnya hanya 32 kejadian.

"Turun 40 persen," katanya.

Angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas di masa mudik dan balik Lebaran Idulfitri 2025 secara nasional juga turun sekitar 47 persen dibanding tahun lalu.

Adapun khusus angka fatalitas akibat kecelakaan di tol menurutnya turun sekitar 72 persen.

"Korban kecelakaan meninggal dunia di jalan tol tahun lalu 44 orang, tahun ini 12 orang. Jadi turun 72 persen," katanya.

Arus Balik Turun

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut, terjadi penurunan peserta arus balik ke Jakarta pada masa mudik lebaran Idulfitri 1445 Hijriah.

Syafrin menyebut, bila dibandingkan tahun lalu, jumlahnya menurun sebanyak 22 persen. Ia menjelaskan bahwa puncak arus balik terjadi pada Sabtu (5/4/2025).

Kondisi gerbang Tol Kalikangkung Semarang pada Minggu (14/4/2024) malam. [ANTARA/I.C. Senjaya]
Ilustrasi arus balik. [ANTARA/I.C. Senjaya]

Meski demikian, jumlah pengembalian pemudik ke Jakarta tercatat lebih rendah dibandingkan tahun 2024.

"Pada puncak arus balik demikian pada 5 April kemarin, kami bandingkan dengan puncak tahun 2024 itu puncaknya turun 22 persen dibandingkan tahun lalu," ujar Syafrin dalam konferensi pers di Jakarta Timur, Senin (7/4/2025).

Syafrin menjelaskan bahwa penurunan disebabkan kebijakan bekerja dari mana saja alias Work from Anywhere (WFA) yang memberikan fleksibilitas waktu kepada masyarakat untuk kembali ke Jakarta.

Dengan pemberlakuan WFA, warga dapat memilih waktu yang tepat untuk kembali, sehingga mengurangi kepadatan arus balik pada satu hari tertentu.

"Artinya masyarakat tidak ada puncak balik ekstrem. Mereka memilih waktu, ada waktu tanggal 8 libur mundur, jadi hari ini tanggal 7 baliknya," ucap Syafrin.

Lebih lanjut, Syafrin menyebut bahwa tujuan pemerintah dengan kebijakan WFA adalah untuk mendistribusikan kepulangan pemudik secara merata, sehingga tidak ada lonjakan ekstrem pada layanan angkutan Lebaran tahun ini.

Selain arus balik, arus mudik tahun ini juga tercatat mengalami penurunan, meski hanya sebesar 0,4 persen. Penurunan ini juga berkat kebijakan WFA yang membuat perjalanan mudik lebih tersebar.

"Seperti tanggal 28 Maret itu puncak mudik terjadi dari sisi penumpang. Terjadi penurunan dibandingkan tahun 2024, ada penurunan 0,4 persen artinya tidak ada puncak ekstrem di sana," kata Syafrin.

"Karena sudah terdistribusi sejak 22, 23 Maret sudah bisa mudik karena 24 sudah bisa work from anywhere," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI