"Kami mengalami kebutaan mata itu, terdiri dari ayah dan empat kakaknya," katanya.
Sementara itu, Siti Fatimah mengatakan dirinya tetap ingin sekolah karena ingin memiliki ilmu, meski orangtuanya tak mampu ekonomi.
Namun pihaknya merasa lega adanya bantuan dari pewarta Perum LKBN Antara Lebak membantu membelikan sepatu dan buku.
"Kami merasa senang bisa sekolah dari bantuan itu," katanya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Maman Suryaman mengatakan pihaknya siap memberikan bantuan kepada anak yang tak mampu membeli sepatu dengan koordinasi dengan pihak sekolah setempat.
"Kami komitmen agar anak yang tak mampu itu bisa melanjutkan pendidikan," katanya.
![Aktivitas para penyintas di momen peringatan Hari Kusta Sedunia di Kampung Kusta, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). [SuaraSerang/Wawan Kurniawan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/30/15463-penyintas-kusta-hari-kusta-sedunia-di-kampung-kusta.jpg)
Terpisah, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak sebelumnya menemukan 52 kasus penderita kusta dan dioptimalkan menjalani pengobatan agar tidak menularkan pada keluarga atau orang lain.
Pelaksana Harian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak dr Budi Mulyanto di Lebak, Ahad, mengatakan sejauh ini kasus penderita kusta yang ditemukan 2024 hingga kini menjalani pengobatan untuk penyembuhan penyakit tersebut.
Budi mengatakan jika tidak dilakukan pengobatan dikhawatirkan penyakit itu menularkan kepada orang lain.
Baca Juga: Kenapa Abidzar Putus Sekolah? Alasannya Bikin Haters yang Hina Umi Pipik Malu Sendiri
Bahkan, pengobatan itu melibatkan sistem pengawasan minum obat (PMO) keluarga, tetangga dan tenaga medis.