Di bawah bimbingan langsung Adnan Buyung Nasution, maestro hukum dan pejuang hak asasi manusia, Hotma belajar bahwa hukum bukan sekadar soal pasal dan gugatan, melainkan tentang keberpihakan pada yang lemah dan keberanian membela yang benar.
Tempaan itu menjadi landasan kuat saat ia mendirikan firma hukum Hotma Sitompul & Associates, yang kemudian menjelma menjadi salah satu kantor hukum paling berpengaruh di Indonesia yang dikenal karena menangani kasus-kasus besar, kompleks, dan penuh risiko.
Namun, di balik gemerlap dunia pengacara papan atas, Hotma tak pernah melupakan akar perjuangannya.
Ia mendirikan LBH Mawar Saron, sebagai wujud kepeduliannya terhadap akses keadilan bagi masyarakat kecil. Di sana, ia menunjukkan bahwa menjadi pengacara tidak selalu soal sorotan dan tarif tinggi, tetapi juga tentang pengabdian dan keberanian berpihak pada yang tak bersuara.
Sosoknya adalah cerminan dari dunia hukum Indonesia yang kompleks yakni penuh dedikasi, prestasi, idealisme, namun juga tidak terlepas dari kontroversi.
Namun di balik kesuksesannya, kehidupan pribadi Hotma Sitompul tak luput dari sorotan media. Perseteruan keluarga, konflik rumah tangga, hingga dinamika sosial yang melibatkan namanya, menjadikan dirinya sebagai figur publik yang selalu menarik untuk diikuti—baik di ruang sidang maupun di panggung pemberitaan.
Kehidupan Pribadi
Perceraian Hotma Sitompul dengan Desiree Tarigan menjadi salah satu drama hukum di ranah rumah tangga yang paling menyita perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir.
Bukan sekadar kisah perpisahan pasangan publik figur, kasus ini membuka tabir kehidupan pribadi seorang pengacara kondang yang selama ini dikenal tegas, berwibawa, dan lihai dalam menangani perkara besar.
Baca Juga: Meninggal di RSCM, Ini Deretan Kasus Besar yang Pernah Ditangani Hotma Sitompul
Proses perceraian tersebut tidak berlangsung tenang. Isu-isu sensitif mulai dari perebutan harta gono-gini hingga tuduhan pengusiran Desiree dari rumah mereka mencuat ke permukaan dan menjadi konsumsi publik.