DPR Serahkan Nasib Satria Kumbara ke TNI, Dasco: Itu Ada Aturan

Jum'at, 25 Juli 2025 | 22:15 WIB
DPR Serahkan Nasib Satria Kumbara ke TNI, Dasco: Itu Ada Aturan
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menyerahkan nasib Satria Artha Kumbara, tentara bayaran di Rusia, kepada TNI. [Suara.com]

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa nasib mantan anggota TNI Angkatan Laut (AL), Satria Arta Kumbara, yang dilaporkan menjadi tentara bayaran di Rusia, kini menjadi urusan internal institusi TNI.

Menurutnya, jika Satria saat ini meminta untuk dipulangkan, TNI telah memiliki aturan yang jelas untuk menangani kasus semacam itu.

"Nah, tetapi keinginan untuk yang bersangkutan untuk kembali tentunya di TNI itu ada aturan-aturan yang mengikat dan mesti diikuti dan juga ada prosedur yang mesti dijalani, kami serahkan itu nanti kepada TNI dan Kementerian Luar Negeri," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/7/2025).

Di sisi lain, Dasco mengaku tidak mengetahui latar belakang yang mendorong Satria nekat menjadi tentara bayaran untuk Rusia.

"Nah, kita kan latar belakang masing-masing dan masalah masing-masing itu kemudian kita tidak tahu apakah kemudian hal itu yang menyebabkan," ujarnya.

Satria Arta Kumbara sebelumnya diberitakan sempat menangis dan mengaku ingin pulang ke Indonesia setelah bertugas sebagai tentara bayaran di wilayah konflik antara Rusia dan Ukraina.

Dalam sebuah video yang viral di berbagai platform media sosial, Satria secara terbuka menyampaikan permohonan maaf sekaligus meminta bantuan langsung kepada Presiden, Prabowo Subianto.

Satria mengklaim tidak pernah berniat mengkhianati negara.

Menurut pengakuannya, keputusan bergabung dengan militer Rusia semata-mata didorong oleh kebutuhan ekonomi.

Baca Juga: Jalan Terjal Satria Kumbara Jika Ingin Pulang dari Rusia Menurut Menkumham, Bisa Jadi WNI Lagi?

Karena itu, ia memohon bantuan Prabowo untuk mengakhiri kontraknya dengan Rusia dan memulihkan kembali status kewarganegaraannya.

"Mohon izin Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI