Gus Ipul Tegaskan Murid Sekolah Rakyat Tak Boleh Kerja Sampingan: Kebutuhan Ditanggung Negara

Kamis, 17 April 2025 | 16:01 WIB
Gus Ipul Tegaskan Murid Sekolah Rakyat Tak Boleh Kerja Sampingan: Kebutuhan Ditanggung Negara
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. (Suara.com/Lilis Varwati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa murid Sekolah Rakyat hanya boleh belajar dan tidak boleh sambil bekerja. Pernyataan itu disampaikan untuk menjawab kekhawatiran publik tentang anak-anak miskin ekstrem, yang jadi sasaran Sekolah Rakyat, terbiasa bekerja untuk membantu orang tua mencari nafkah.

Menurut Gus Ipul, bahwa pemerintah akan menanggung segala kebutuhan anak selama menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat.

"Ya gak boleh kerja, (biaya hidup) full sudah ditanggung oleh pemerintah," kata Gus Ipul ditemui saat memantau Desk Pembahaaan Sekolah Rakyat bersama Kepala Daerah di Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (16/4/2025).

Gus Ipul memastikan bahwa semua murid di Sekolah Rakyat dipastikan telah terjamin pembiayaannya oleh negara. Mulai dari makan, tempat menginap, alat-alat sekolah, hingga keperluan lainnya. Di rencanakan para murid Sekolah Rakyat juga akan diberikan seragam.

Namun, mengenai konsep seragam belum dibahas secara menyeluruh karena bisa jadi disesuaikan dengan kurikulum. Sementara itu, kurikulum Sekolah Rakyat dirancang khusus, tidak mengikuti sekolah umum.

"Sederhananya ini sekolah formal dengan kurikulum formal plus-plus. Dan yang kedua, nanti pendidikan karakter. Karena pendidikannya selama 24 jam. Diharapkan nanti pada saat sekolah mereka juga bisa berseragam," ujarnya.

Diketahui bahwa Sekolah Rakyat difokuskan untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, yang berarti secara pendapatan maksimal Rp400 ribu sebulan. Dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) kelompok itu masuk dalam peringkat desil 1.

Kendati begitu, jika kapasitas sekolah masih cukup, maka akan dilanjutkan seleksi murid pada anak-anak dari kelompok desil 2.

Guru Sekolah Rakyat Diprioritaskan ASN

Baca Juga: Pemerintah Lebih Pilih Guru ASN dan PPPK untuk Sekolah Rakyat, Ini Kata Mensos

Ilustrasi sekolah rakyat. [Ist]
Ilustrasi sekolah rakyat. Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat diprioritaskan dari para Aparatur Sipil Negara (ASN), baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). [Ist]

Menteri Sosial Saifullah Yusuf sebelumnya mengatakan, guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat diprioritaskan dari para Aparatur Sipil Negara (ASN), baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Untuk menjadi kepala sekolah, kemudian juga untuk guru, prioritasnya adalah PNS. Yang kedua, PPPK, baik PPPK penuh maupun PPPK paruh waktu," kata Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat memantau pembahasan Sekolah Rakyat bersama kepala daerah, di Jakarta, Kamis.

Sementara bila jumlah tenaga pengajar masih kurang, akan dilakukan rekrutmen dari lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG).

"Bila masih kurang, maka bisa kita pertimbangkan untuk rekrutmen baru guru PPG," kata Gus Ipul.

Terkait dengan kebutuhan tenaga pengajar untuk Sekolah Rakyat ini, Gus Ipul menyampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah telah bersurat kepada kepala daerah untuk mendata para guru PNS dan PPPK yang memenuhi syarat untuk menjadi tenaga pengajar di Sekolah Rakyat.

Nantinya, mereka akan diprioritaskan untuk menjadi kepala sekolah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI