Pemerintah Lebih Pilih Guru ASN dan PPPK untuk Sekolah Rakyat, Ini Kata Mensos

Kamis, 17 April 2025 | 12:41 WIB
Pemerintah Lebih Pilih Guru ASN dan PPPK untuk Sekolah Rakyat, Ini Kata Mensos
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul). (Suara.com/Lilis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa pemerintah memutuskan untuk prioritaskan guru ASN dan PPPK yang akan ditugas mengajar di Sekolah Rakyat. Sedangkan perekrutan dari lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) hanya sebagai opsi apabila jumlah tenaga pengajar masih dirasa kurang.

"Prioritasnya adalah PNS. Yang kedua P3K, baik P3K penuh maupun P3K paruh waktu. Jika tidak ada lagi, maka bisa kita pertimbangkan untuk rekrutmen baru guru PPG," kata Gus Ipul temui saat memantau Desk Pembahaaan Sekolah Rakyat bersama Kepala Daerah di Jakarta Selatan, Kamis (16/4/2025).

Gus Ipul menambahkan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) sudah berkirim surat kepada Kepala Daerah untuk mendata guru ASN dan PPPK yang memenuhi syarat untuk menjadi tenaga pendidik di Sekolah Rakyat. Nantinya mereka diprioritaskan untuk menjadi kepala sekolah.

"Ada nama-namanya yang layak untuk nanti mudah-mudahan bisa diikutkan seleksi pada tahap berikutnya. Iya memang memenuhi syarat untuk jadi kepala sekolah," imbuhnya.

Gus Ipul berharap, guru ASN dan PPPK yang direkrut untuk Sekolah Rakyat diutamakan bagi yang belum ada penempatan. Sehingga tidak perlu ada pindah penugasan. Namun, kebijakan tersebut akan diserahkan otoritasnya kepada setiap pemerintah daerah.

Sebelumnya, Ketua Formatur Sekolah Rakyat M. Nuh menyampaikan, setiap calon pengajar akan dites kemampuan empati sosial.

Kemampuan empati sosial itu penting dimiliki para guru di Sekolah Rakyat karena nantinya murid yang diajarkan berasal dari kelompok menengah bawah bahkan miskin ekstrem.

"Akan mita tes, kita ingin tahu para guru itu punya empati sosial. Tidak hanya dia punya kompetensi akademik yang bagus, tapi paling tidak, karena ini berangkatnya adalah dari anak-anak yang punya kelas khusus, sehingga para gurunya itu pun juga harus punya empati sosial," kata Nuh saat konferensi pers di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Para guru juga harus menjadi tenaga pendidik yang transformatif. Artinya, mampu memotivasi dan menghantarkan para murid bisa punya kepercayaan diri yang baik.

Baca Juga: Tahun Ini, Pemerintah Targetkan 200 Sekolah Rakyat, 53 Unit Sudah Siap, 147 akan Dibangun

"Karena mereka ini punya latar belakang yang sangat khusus. Oleh itu kita ingin merumuskan, yang akan mengajar guru-guru yang transformatif. Bisa memindahkan anak-anak dari posisi X nol ini menjadi X100," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI