Jokowi Merasa Difitnah soal Ijazah, Rocky Gerung: Mana Ada Fitnah Antara Warga dan Kepala Negara?

Minggu, 20 April 2025 | 12:46 WIB
Jokowi Merasa Difitnah soal Ijazah, Rocky Gerung: Mana Ada Fitnah Antara Warga dan Kepala Negara?
Kolase foto Rocky Gerung dan Jokowi. (X/@CakKhum ; Instagram/@jokowi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jika setiap warga negara mempersoalkan pejabat negara itu dianggap fitnah dan Undang-Undang ITE atau segala macam, itu salah. Fitnah itu dendam pribadi antar orang, bukan antar warga negara dengan kepala negara. Hubungan warga negara dan kepala negara adalah hubungan pertanggung jawaban legitimasi," jelasnya.

Ia juga mengkhawatirkan jika tim hukum Jokowi berusaha untuk membuat tudingan tersebut seolah-olah menjadi fitnah. Rocky Gerung bahkan bersedia untuk menjadi saksi ahli guna menerangkan hal tersebut.

"Jangan sampai Pak Jokowi melaporkan sebagai fitnah, lalu pengacaranya mencari cara supaya menjadi fitnah. Itu ngaco sebetulnya itu, saya mau jadi saksi ahli untuk menerangkan bahwa tidak ada fitnah antara warga negara dan kepala negara," sambungnya.

Rocky Gerung pun memperingati para pengacara yang akan membela Jokowi jika kasus ini masuk ke pengadilan.

"Kalau pengadilan itu dibuka, ini akan menjadi kelas akademis, akan menjadi duel argumentasi. Apakah ini pidana? Apakah fitnah itu boleh diajukan antara pemilih dan yang dipilih? Jadi akan jadi konyol sebetulnya. Saya hanya ingin mengingatkan kepada pengacaranya Pak Jokowi, kalian akan ada di dalam jebakan intelektualitas, akan diuji pengetahuan kalian tentang apa yang disebut hubungan individual yang diatur dalam KUHP," ujar Rocky Gerung.

Sosok yang kerap mengkritik pemerintah tersebut juga menilai jika polemik ijazah palsu ini adalah ulah Jokowi sendiri karena telah menggunakannya dalam pencalonan, mulai dari dirinya maju sebagai Wali Kota hingga Presiden Republik Indonesia.

"Persoalan tentang ijazah Pak Jokowi itu terjadi karena Pak Jokowi memakai ijazah itu untuk kepentingan pemilihan Wali Kota, Gubernur, dan Presiden. Jadi ini urusan administrasi publik, itu intinya. Kalau orang mencurigai, maka itu artinya orang merasa bahwa ada satu proses yang mungkin tidak ditempuh secara benar, yaitu KPU Solo, KPU Jakarta, atau nasional hanya melihat fotocopynya, kan itu juga soal yang harus diyakinkan supaya ada keyakinan moral bahwa Joko Widodo waktu mendaftar betul-betul dengan kejujuran," pungkasnya.

Unggahan yang telah disukai sebanyak lebih dari 8.200 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam respons.

"Secara konstitusional, rakyat bertanya keaslian ijazah Jokowi tapi sengaja dibikin framing fitnah atau tuduhan. Ini cara lama yang dikembangkan pemerintahan negara sejak 2014 dengan jerat Undang-Undang ITE, padahal rakyat berhak mengetahui berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008," komentar @mteu*****

Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Sebut Pertemuan Prabowo dan Megawati Langgar Etik Politik

"Presiden itu abdi negara, negara itu kedaulatan di tangan rakyat. Rakyat berhak untuk tahu tentang presidennya. Presidennya asli atau palsu. Ini orang satu bikin rusuh se-Indonesia. Sudah menikmati fasilitas negara, sudah menghamburkan kekayaan negara," tambah @list*****

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI