Namun, rencana tersebut masih perlu menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau kami siap, menunggu arahan Presiden (Prabowo Subianto). Kami tentu mendukung apa yang menjadi keputusan Presiden dan kami persiapkan," kata Gus Ipul ditemui di Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).
Menurut Gus Ipul, ada beberapa tempat yang bisa dijadikan tempat penampungan sementara bagi warga Gaza tersebut.
Salah satunya Pangkal Pinang yang ada di Bangka Belitung.
"Ada beberapa tempat yang bisa jadi tempat untuk evakuasi. Salah satunya nanti di Pangkal Pinang. Kami sudah persiapkan jika memang ada arahan dari Presiden. Tapi kan instansi lain juga banyak yang siap," imbuhnya.
Kendati begitu, Gus Ipul menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada arahan dari Presiden Prabowo mengenai relokasi warga Gaza tersebut.
Sebelumnya diberitakan, rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia diprotes Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas.
Buya Anwar, sapaan Anwar Abbas, menuturkan bahwa Israel kemungkinan tidak akan mau menerima kembali warga Gaza setelah evakuasi dilakukan, meski genosida Zionis telah berakhir.
Buya Anwar juga meminta Pemerintahan Prabowo untuk kembali mempelajari sejarah dari genosida Zionis di Palestina.
Baca Juga: Tuai Polemik, DPR Siap Cecar Pemerintahan Prabowo soal Nasib Warga Gaza: Ini Evakuasi apa Relokasi?
"Jadi belajar kepada sejarah, maka Indonesia dalam menghadapi manuver yang dilakukan oleh Israel tersebut harus cerdas. Jangan sampai negara kita dikadalin oleh Israel," ucap Buya Anwar dalam keterangannya, dikutip Kamis (10/4/2025).
![Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas temui Panji Gumilang di Rutan Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/8/2023). [Suara.com/Yasir]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/08/30/78798-wakil-ketua-umum-mui-anwar-abbas.jpg)
Sekalipun ada usaha bantuan untuk pengobatan dan perawatan Rakyat Gaza akibat serangan Israel beberapa hari yang lalu, Buya Anwar meminta pengobatan dan perawatannya harus dilakukan di Gaza, dan bukan di tempat lain.
"Sebagai bangsa yang sudah kenyang dijajah selama 350 tahun, kita harus tahu yang namanya penjajah itu punya seribu satu cara dan tipu daya. Untuk itu kita sebagai bangsa jangan pula sampai tertipu oleh mulut manis mereka," tegasnya.