Legislator DKI Setuju Perbanyak Wisata Religi di Jakarta: Jangan Cuma Hiburan Ingar Bingar!

Kamis, 24 April 2025 | 09:29 WIB
Legislator DKI Setuju Perbanyak Wisata Religi di Jakarta: Jangan Cuma Hiburan Ingar Bingar!
ILUSTRASI. Legislator DKI Setuju Perbanyak Wisata Religi di Jakarta: Jangan Cuma Hiburan Ingar Bingar! [ANTARA/Dewa Wiguna]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta, Kevin Wu mendorong agar tempat wisata berkonsep religi diperbanyak di Ibu Kota. Menurutnya, wisata religi tidak selalu identik dengan tempat-tempat ziarah konvensional. 

Saat ini, konsep wisata juga dapat menyentuh dimensi kontemplatif, yakni ruang di mana masyarakat bisa memperbaiki diri dari dalam, menemukan makna hidup, sekaligus menjalin harmoni antarumat. 

“Wisata jangan hanya identik dengan hiburan atau hingar-bingar. Kita perlu ruang-ruang perenungan. Tempat yang membangkitkan spiritualitas dan nilai kemanusiaan. Di sinilah letak pentingnya wisata religi yang dikemas secara inklusif,” ujar Kevin kepada wartawan, Kamis (24/4/2025).

Kevin Wu mencontohkan salah satunya seperti di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Meski dikenal sebagai tempat berbagai properti mewah, PIK menjadi titik berkumpulnya berbagai tempat ibadah lintas agama.

Anggota Komisi A DPRD DKI Kevin Wu mengecek rumah pompa di Jakarta Barat. (Foto: Ist)
Anggota Komisi A DPRD DKI Kevin Wu mengecek rumah pompa di Jakarta Barat. (Foto: Ist)

“PIK telah menunjukkan bagaimana ruang publik bisa dibangun dengan semangat keberagaman, tanpa mengorbankan nilai spiritualitas. Ini bentuk konkret dari toleransi yang hidup dan berdaya,” ujar Kevin.

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengakui awalnya memang sempat ada keluhan seperti tak terdengarnya suara azan. Namun, kini hal itu disebutnya telah diperbaiki oleh pihak pengembang. Lalu, ada juga rencana pembuatan rumah ibadah bersama dalam waktu dekat.

“Ketika ada masukan, misalnya belum terdengar azan atau belum ada fasilitas ibadah tertentu, pihak pengembang langsung merespons. Ini bukan hanya urusan teknis, tapi bagian dari tanggung jawab sosial dan penghormatan terhadap keragaman,” jelas Kevin Wu.

Kevin Wu juga menyebut bahwa semangat keberagaman wisata religi moden yang ditunjukkan bjsa menjadi contoh bagi kawasan lain, bahkan sebagai acuan untuk menyelenggarakan kegiatan lintas agama berskala nasional maupun internasional.

"Ini titik awal dari bagaimana ruang publik bisa menjadi simbol harmoni. Ini bukan hanya tentang infrastruktur, tapi tentang visi kebersamaan,” pungkas Kevin Wu. 

Baca Juga: Cuma Baru Soekarno, KSBSI soal Kabar Prabowo Mau Temui Buruh saat Mayday: Kami Acungi Jempol

Dukung Wisata Religi di Jakarta

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta, Justin Adrian menyambut baik penyelenggaraan acara Doa Kebangsaan dalam rangka Waisak 2569 BE/2025 yang akan digelar di Riverwalk Island, Pantai Indah Kapuk (PIK) pada pekan ini, Sabtu, 19 April 2025. 

Justin menyebut kegiatan spiritual ini sebagai momentum penting untuk memperkuat citra Jakarta sebagai kota global yang ramah terhadap keberagaman dan memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata religi berskala internasional.

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari perjalanan spiritual Thudong yang dilakoni 38 Bhikkhu dari berbagai negara. Para Bhikkhu menempuh rute lebih dari 2.500 kilometer dari Bangkok, Thailand, melintasi Malaysia, Singapura, dan Batam sebelum tiba di Jakarta menjelang Hari Raya Waisak pada 12 Mei 2025.

“Kegiatan Thudong ini adalah bukti bahwa keberagaman di Indonesia adalah karunia kita. Agama Buddha merupakan salah satu agama yang diakui di Indonesia, dan Jakarta berkesempatan menjadi salah satu kota yang memfasilitasi kegiatan keagamaan tersebut,” ujar Justin.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Justin Adrian (kanan), usai acara dialog dengan warga di Cililitan Besar, Jakarta Timur, Minggu (14/11/2021). [SuaraJakarta.id/Rizki Nurmansyah]
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Justin Adrian (kanan). [SuaraJakarta.id/Rizki Nurmansyah]

Acara terbuka untuk umum itu akan berlangsung pukul 06.00–11.00 WIB, dengan rangkaian kegiatan seperti doa bersama lintas agama, pindapata (persembahan dana kepada Bhikkhu), sanghadana, dan pembacaan doa pemberkahan.

Acara ini difasilitasi oleh Agung Sedayu Group dan Salim Group, bekerja sama dengan Thudong International dan pengelola kawasan Si Mian Fo Riverwalk Island PIK.

Justin meminta dukungan penuh dari seluruh perangkat daerah agar penyelenggaraan acara berjalan lancar.

“Saya minta dinas-dinas terkait di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan segala dukungan yang memungkinkan agar umat Buddha bisa melangsungkan acaranya dengan sebaik mungkin,” kata politikus Partai Solidaritas Indonesia itu.

Ia juga menilai kegiatan semacam ini tak hanya bermakna spiritual, tetapi juga membuka ruang promosi kota Jakarta di mata dunia.

“Saya berharap Jakarta terus bisa menjadi salah satu destinasi wisata keagamaan, dengan kegiatan berskala nasional maupun internasional,” terang dia.

Lebih lanjut, Justin menegaskan pentingnya merawat budaya toleransi demi masa depan bangsa.

“Karena budaya toleransi seperti inilah yang mau kita wariskan kepada anak cucu kita, agar kita bisa membangun negara ini bersama-sama,” tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI