Hasan Nasbi Mundur dari Kepala PCO, Dahnil Gerindra: Masalah Komunikasi Memang Jadi Koreksi Prabowo

Selasa, 29 April 2025 | 14:11 WIB
Hasan Nasbi Mundur dari Kepala PCO, Dahnil Gerindra: Masalah Komunikasi Memang Jadi Koreksi Prabowo
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, memang salah satu koreksi dari Presiden RI Prabowo Subianto di pemerintahan adalah masalah komunikasi.

Hal itu disampaikan Dahnil ketika ditanya soal kriteria ke depan pengganti Hasan Nasbi yang mundur sebagai Kantor Komunikasi Presiden atau Presidential Communication Office (PCO).

"(Kriteria) Tentu pertama yang sesuai kebutuhan presiden dan pak presiden yang paling tahu pola komunikasi yang ingin dibangun oleh presiden dan yang jelas memang salah satu koreksi dari presiden adalah masalah komunikasi," kata Dahnil di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Ia mengatakan, memang belakangan Prabowo melakukan self correction terkait masalah komunikasi pemerintahan.

"Yang jelas presiden akan menentukan kebijakan terbaru terkait pola komunikasi," katanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, sejumlah anggota kabinet juga sudah diapnggil oleh Prabowo. Intinya berpesan agar komunikasi yang disampaikan tak multitafsir.

"Bahkan kemarin ketika kami dipanggil semua anggota kabinet harus menyampaikan komunikasi yang baik kepada publik jangan sampai ada komunikasi yang multitafsir jadi sense of sentisivitasnya kurang. Jadi harus simpati dan empati. Itu yang kira kira disampaikan oleh presiden," pungkasnya.

Sebelumnya, Hasan Nasbi mengundurkan diri sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO). Pengunduran diri itu didokumentasikan lewat video yang diunggah akun Instagram @totalpolitikcom pada hari ini.

Terpisah dikonfrimasi wartawan, Hasan membenarkan ihwal pengunduruan dirinya sebagai Kepala PCO.

Baca Juga: Kepala PCO Hasan Nasbi Resmi Mundur, Eks Jubir Prabowo: Saya Gak Tahu Pertimbanganya Apa

"Ya benar saya sudah memasukan surat tanggal 21 April," kata Hasan kepada wartawan, Selasa (29/4/2025).

Sebelumnya, Hasan Nasbi buka suara ihwal isu yang menyebut dirinya memilih mundur dari jabatan.

Hasan menegaskan dirinya sebenarnya enggan menanggapi isu. Tetapi terkait isu yang berkembang kekinian, Hasan menegaskan dirinya masih berkantor seperti biasa.

"Sebenarnya saya nggak mau menanggapi isu. Hari ini saya masih ngantor seperti biasa," kata Hasan kepada Suara.com, Rabu (16/4/2025).

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan Hasan Nasbi masih bekerja dan ngantor seperti biasa.

Hal ini ditegaskan Teddy menanggapi isu Hasan mundur dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).

Teddy justru mempertanyakan isu terkait mundurnya Hasan berasal dari mana.

"Wah isu dari mana, ini masih ngantor seperti biasa," kata Teddy kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

Teddy menyamlaikan ia dan Hasan baru saja selesai rapat bersama.

"Baru aja selesai rapat bareng," kata Teddy.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menilai jawaban dari Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) saat menanggapi teror kepala babi terhadap jurnalis Tempo merupakan jawaban teledor. Prabowo merasa ikut bertanggung jawab atas kekeliruan bawahannya tersebut.

Hal itu disampaikan Prabowo saat menjawab pertanyaan terkait dalam wawancara bersama tujuh jurnalis di kediaman Prabowo, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Mulanya, Prabowo mengaku pada awal pemerintahannya di 150 hari pertama, ia terlalu fokus untuk bekerja.

"Saya ingin jawab, bener sekali saya akui bahwa 150 hari saya sendiri, menurut pendapat saya, saya yang bertanggung jawab, saya yang salah sebetulnya," kata Prabowo, dikutip Selasa (8/4/2025).

"Kenapa? Karena begitu kami dapat mandat, fokus saya, antusiasme saya, semangat saya adalah bagaimana bisa dengan waktu yang sesingkat-singkatnya deliver. Orang lapar nggak bisa nunggu, anak-anak yang lapar nggak bisa nunggu. Jadi fokus kami kerja, kerja," tuturnya.

Belakangan, Prabowo menyadari bahwa ada hal lain yang perlu dilakukan di luar fokus bekerja, yakni perihal komunikasi.

"Ternyata tidak seperti itu. Politik adalah persepsi dan ya kadang-kadang kekuatan-kekuatan tertentu, apapun yang kita buat pasti dinarasi tidak baik. Karena itu saya mau perbaiki itu," kata Prabowo.

Sementara itu berkaitan tanggapan dari PCO menyoal teror kepala babi ke kantor Tempo, Prabowo merasa ada salah ucap dari anak buahnya yang baru menjabat di pemerintahan. Ia merasa bawahannya kurang berhati-hati dalam mengucap saat memberikan respons.

"Masalah apa itu, salah ucap, tim saya kan orang-orang baru dalam pemerintahan, banyak orang baru di pemerintahan sebagian menteri-menteri yang senior ada yang dari kabinet lama tapi banyak yang baru. Jadi mungkin kurang waspada, kurang hati-hati dalam mengucap. Saya kira itu yang bisa saya jelaskan, ya saya nanti, saya belum ketemu sih sebetulnya setelah," kata Prabowo.

Terkait adanya teror kepala babi hingga bangkai tikus ke kantor Tempo, Prabowo terkejut. Ia merasa aksis teror dilakukan untuk menciptakan kondisi tidak baik sekaligus sebagai upaya adu domba.

"Saya juga kaget masalah kepala babi dan apa ya itu tikus. Itu juga saya kira gaya-gaya apa, ya, taktik, teknik gitu-gitu ya bagi saya, saya juga, saya nggak terlalu percaya bahwa yang melakukan itu punya sifat-sifat," kata Prabowo.

"Saya ulangi (yang) saya katakan, saya kira yang lakukan itu ingin mengadu domba, ingin menciptakan suasana yang tidak baik. menurut saya itu, ya," sambungnya.

Kendati begitu, diakui Prabowo, respons yang diberikan PCO saat menanggapi teror kepala babi ke kantor Tempo merupakan ucapan yang teledor.

"Tapi bener itu ucapan yang menurut saya teledor, itu, ya keliru itu, saya kira beliau menyesal," kata Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI