Pada tahun 2015, Presiden Joko Widodo menunjuk Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Marciano Norman.
Penunjukan ini menandai keterlibatan langsungnya dalam aspek pertahanan dan keamanan negara di era pemerintahan baru. Namun, masa jabatannya sebagai Kepala BIN relatif singkat karena berakhir pada 2016, digantikan oleh Jenderal (Purn) Budi Gunawan.
Di arena politik, Sutiyoso juga sempat bergabung dengan Partai NasDem dan masuk dalam jajaran Dewan Pertimbangan DPP Partai tersebut.
Meski tak lagi aktif di panggung politik nasional, nama Sutiyoso masih kerap disebut sebagai tokoh yang berpengaruh, terutama dalam konteks transisi pemerintahan dan kebijakan transportasi publik.
Di balik posisinya yang strategis, kehidupan pribadi Sutiyoso tergolong tenang. Ia menikahi Setyorini pada 1974 dan dikaruniai dua anak perempuan, yakni Yessy Riana Dilliyanti dan Renny Yosnita Ariyanti, yang kini telah berkeluarga.
Kini, ketika TransJakarta menjadi sistem angkutan andalan warga Jakarta, warisan Sutiyoso sebagai pemimpin yang menginisiasi sistem ini tak bisa diabaikan. Namanya masih tercatat sebagai pemimpin yang mampu melihat kebutuhan jangka panjang masyarakat urban.
Hercules Sebut Sutiyoso Bau Tanah
Ketua Umum GRIB, Hercules Rosario de Marshall, memicu kemarahan sejumlah purnawirawan TNI usai menyebut Letjen Sutiyoso sebagai sosok yang “mulutnya sudah bau tanah.” Ucapan kasar itu disampaikan saat Hercules menanggapi kritik Sutiyoso terhadap ormas yang mengenakan atribut mirip militer.
Pernyataan keras Hercules hina Sutiyoso itu disampaikan pada Selasa (29/4/2025). Dalam video yang beredar, pria yang dikenal sebagai mantan preman Tanah Abang itu menolak keras komentar Sutiyoso soal ormas yang kerap bertindak seperti preman dan mengenakan seragam mirip tentara.
Baca Juga: Tuding Purnawirawan TNI Mau Kudeta, Eks Panglima Gatot ke Hercules: Kau Apa Jasanya untuk Negara?
“Kayak Pak Sutiyoso itu ngapain? Mulutnya sudah bau tanah. Enggak usah menyinggung-nyinggung ormas kita,” kata Hercules, dikutip dari Suara.com.
Sutiyoso sebelumnya memang menyatakan dukungannya terhadap rencana revisi Undang-Undang Ormas yang digulirkan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Sutiyoso menyoroti perilaku ormas yang menurutnya kerap menyerupai preman dan bahkan mengenakan atribut militer secara tidak pantas.
“Saya sangat mendukung Pak Tito dalam merevisi UU Ormas ini. Tingkah laku dan cara berpakaian mereka perlu ditinjau ulang,” ujar Sutiyoso, Minggu (27/4/2025).
Ia menyoroti penggunaan baret merah oleh ormas. “Untuk dapat baret merah itu tidak mudah. Kami latihan enam bulan, dari Batujajar ke hutan dan gunung, jalan kaki ke Nusakambangan. Sekarang kok dipakai ormas? Kami kecewa,” tegasnya.
Eks Panglima TNI Murka