Suara.com - Munculnya ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) di Bali membuat heboh warganet di Pulau Dewata.
Seperti diketahui belakangan ini GRIB ramai diperbincangkan di Indonesia lantaran pendirinya, yakni Rosario de Marshall alias Hercules viral menantang Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Mantan Gubernur DKI Sutiyoso dan Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.
Hercules yang dikenal lama sebagai mantan penguasa Tanah Abang itu berbicara kasar dan menantang karena ormasnya merasa terganggu dengan sejumlah kebijakan pemerintah daerah.
Belakangan GRIB bahkan menyatakan ormas tersebut sudah ada di Bali.
Hal ini bermula dari unggahan viral baru-baru ini, DPW Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Bali resmi melantik Ketua mereka, Yosef Nahak.
Pelantikan Yosef Nahak ini dihadiri dan dilakukan langsung oleh Ketua DPP GRIB Jaya, Hercules Rosario de Marshall.
Tak hanya itu, ada bendera Partai Gerindra yang terlihat saat pelantikan Yosef.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti waktu dan lokasi pelantikan tersebut berlangsung.
Mengenai bendera partai Gerindra ini, Sekretaris DPD Partai Gerindra Bali, Kadek 'Rambo' Budi Prasetya, angkat bicara.
Baca Juga: GRIB Jaya Ramai Ditolak di Bali, Gerindra Ogah Dikaitkan Ormas Besutan Hercules
Hal ini karena beredar foto pelantikan Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) yang mencatut atribut Partai Gerindra di media sosial.
Menurut Rambo partainya tidak memiliki hubungan afiliasi dengan ormas tersebut.
“Terkait dengan masalah foto dan segala macam, kami tidak mengetahui itu posisi tempat di mana. Yang jelas Partai Gerindra tidak pernah berafiliasi dengan Ormas GRIB,” ujar Kadek saat dikonfirmasi beritabali.com – jaringans suara.com, Sabtu (3/5/2025).
Menurutnya Gerindra Bali bersikap terbuka dalam menjalin pertemanan dengan seluruh ormas di Bali selama menjunjung ideologi Pancasila.
Namun, secara organisasi, tidak ada hubungan resmi ataupun afiliasi khusus dengan GRIB.
“Namun pada prinsipnya apabila berkawan, Partai Gerindra di Bali berkawan dengan semua ormas yang ada di Bali. Karena kami meyakini secara pertemanan, semua ormas ini punya ideologi yang baik, pasti berlandaskan Pancasila kalau seandainya berkawan. Kalau berafiliasi secara langsung, kami dari Gerindra menegaskan tidak pernah berafiliasi langsung dengan ormas GRIB,” tegasnya.
Sosok Yosef Nahak
Sosok Yosef Nahak yang dilantik menjadi ketua DPD GRIB Bali ini pun banyak dipertanyakan.
Tak banyak diketahui tentang profil Yosef Nahak, namun sebagaimana dilansir viral oleh akun media sosial @denpasarcerita ia ditulis bergelar SH yang artinya ia adalah lulusan Sarjana Hukum.
Sedangkan mengenai darimana asalnya, hanya dituliskan bahwa ia adalah putra dari Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kabupaten Malaka.
Ditolak oleh Masyarakat Bali
Terkait kemunculan ormas ini, Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta menegaskan untuk menolak keberadaan organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Pulau Dewata.
Giri menjelaskan jika untuk menjaga keamanan dan ketertiban, Bali sudah memiliki aparatur yang utama meliputi TNI dan Polri.
Selain itu Bali sudah sejak dulu memiliki Pecalang yang turut menjaga ketertiban pada sekitar 1.400 desa adat yang ada di Bali.
Pecalang juga dinilai sebagai penjaga estetika adat dari sebuah wilayah desa adat.
Alasan inilah yang membuat Giri Prasta mengatakan bahwa pihaknya tak menginginkan adanya ormas luar yang kemudian memasuki Bali.
“Dari 1.400 lebih desa adat itu sudah memiliki Pecalang Desa Adat. Nah Pecalang Desa Adat ini mempunyai peran untuk menjaga estetika dresta wilayah adat itu sendiri,” ujar Giri Prasta Senin (5/5/2025).
“Kalau dengan ormas luar, di Bali ini mempunyai prinsip untuk menjaga keamanan dan kenyamanan. Saya kira tidak perlu (ormas luar Bali) karena sudah ada,” imbuhnya.
Mantan Bupati Badung itu juga sudah bersiap untuk memberikan insentif kepada Pecalang di Bali.
Selain untuk menghindari masuknya ormas luar Bali, hal itu juga dimaksudkan agar Pecalang semakin menjadi simbol adat dan tradisi Bali yang menjaga keamanan adat di Bali.
“Pikiran saya adalah ke depan ini kami akan upayakan bagaimana caranya biar bisa memberikan insentif kepada pecalang,” paparnya.
Sehingga betul-betul gerakan ngayah untuk masyarakat pribumi menjaga alamnya, budayanya, dan manusianya,” imbuh Giri.
Hingga saat ini, Giri Prasta belum mengetahui jika ormas GRIB Jaya itu sudah mendaftar ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali atau belum.
Pasalnya, ormas yang terdaftar di Bali didata melalui Badan Kesbangpol.
Selain itu Giri belum berencana untuk memanggil pengurus DPP GRIB Jaya untuk dimintai keterangan.
Ia akan menunggu tindak lanjut dari Gubernur Bali, Wayan Koster yang kini masih dalam perjalanan dinas ke Belanda.
“Belum (ada rencana pemanggilan), nanti kan kita koordinasi dengan Pak Gub,” pungkasnya.