Warga Pati Bersatu, Siap Demo Bupati Sudewo 13 Agustus, Protes Kenaikan PBB 250 Persen

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 06 Agustus 2025 | 12:19 WIB
Warga Pati Bersatu, Siap Demo Bupati Sudewo 13 Agustus, Protes Kenaikan PBB 250 Persen
Ilustrasi demonstrasi. (Shutterstock)

Suara.com - Gelombang protes besar-besaran siap melanda Pati. Rencananya, warga dari berbagai penjuru akan bersatu dalam aksi demo pada 13 Agustus 2025, menyuarakan penolakan keras terhadap rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang meroket hingga 250 persen.

Api perlawanan sudah menyala di jantung kota. Sebuah mobil ambulans kini menjadi pusat penggalangan donasi, terparkir di depan Kantor Bupati Pati di kawasan Alun-alun sejak Sabtu (2/8/2025). Di badan mobil, spanduk besar terpampang jelas: "Penggalangan Donasi Masyarakat Pati Bersatu Aksi Demo 13 Agustus 2025".

Dukungan dari masyarakat terus mengalir. Salah satunya datang dari Adi yang datang membawa bantuan air mineral. Baginya, ini adalah panggilan untuk membela tanah kelahirannya.

"Saya bawa enam dus minuman. Saya mendukung aksi ini karena saya orang Pati," ucap Adi dikutip Rabu (6/8/2025).

"Saya tidak mau Pati ditindas seperti ini. Insyaallah, tanggal 13 nanti saya ikut demo. Turunkan pajak PBB!," tambahnya.

Di lokasi, puluhan dus air mineral hasil sumbangan warga sudah tertumpuk rapi. Suasana semakin panas dengan adanya tulisan cat merah di pagar seng proyek videotron: "Turunkan PBB atau Turunkan Bupati Sudewo! Mau Diganti Husein".

Husein sendiri adalah pemuda asal Pucakwangi yang menjadi inisiator gerakan ini.

Donasi Unik: Dari Air Mineral Hingga Telur Busuk

Teguh, penjaga posko donasi, menyatakan bahwa penggalangan logistik akan dibuka nonstop 24 jam hingga H-1 aksi. Donasi yang diterima bukan hanya kebutuhan dasar.

Baca Juga: Tantang Warga Pati Protes Kenaikan PBB, Bupati Sudewo Diteror Netizen: Mau Turun atau Diturunin?

"Kami buka tanggal 1 sampai 12 Agustus 2025. Nonstop, 24 jam, setiap harinya," kata Teguh.

Ia merinci donasi yang diterima berupa air mineral, beras, makanan ringan, mi instan, rokok, hingga minyak goreng. Namun, ada permintaan donasi yang tak biasa dan sarat akan pesan simbolis.

"Selain itu, kami juga menerima donasi telur busuk dan tomat busuk," katanya.

"Nanti, saat demo, akan kami serahkan ke Pak Bupati Sudewo sebagai aksi simbolis," ujar dia.

Menurut Teguh, ini adalah cerminan dari sikap Bupati Sudewo yang dianggap "busuk" karena telah merendahkan martabat rakyat dengan menantang mereka untuk berunjuk rasa.

Murni Gerakan Rakyat, Tolak Donasi Uang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI