suara hijau

Listrik Hijau Pangkas Biaya Tambak Udang 70 Persen, Petani Banjir Cuan!

Muhammad Yunus Suara.Com
Senin, 05 Mei 2025 | 19:38 WIB
Listrik Hijau Pangkas Biaya Tambak Udang 70 Persen, Petani Banjir Cuan!
Petugas PLN melakukan peninjauan lapangan pasokan listrik tambak udang vaname, di Desa Beru-beru, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat [Suara.com/ANTARA/HO-Humas PLN]

Suara.com - PT PLN (Persero) melalui energi hijau yang dialirkan ke tambak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) budi daya udang vaname di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Berhasil menghemat biaya operasional hingga 70 persen.

PLN yang terus mendukung sektor agrikultur dengan penyediaan listrik yang andal dan mudah melalui program Electrifying Agriculture (EA).

Sukses menekan biaya operasional hingga Rp6,6 juta per bulan dengan penyediaan listrik sebesar 16,5 kiloVolt Ampere (kVA).

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, menyampaikan.

Bahwa program EA menjadi komitmen PLN mendorong modernisasi di sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional para pelaku di sektor agrikultur.

"Penggunaan teknologi agrikultur berbasis listrik akan mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan pelaku usaha agrikultur dibanding menggunakan genset atau diesel," ujar Edyansyah.

Program EA merupakan inovasi PLN dalam mengajak para pelaku di sektor agrikultur untuk beralih menggunakan alat-alat dan mesin produksi berbasis listrik sehingga lebih maju, efisien, dan ramah lingkungan.

Ia juga menambahkan bahwa melalui program ini, PLN juga berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan sekitar lewat berbagai inovasi teknologi kelistrikan.

Baca Juga: Sejarah Baru! Penjualan Mobil Listrik Kalahkan Mobil Hybrid di Kuartal I 2025

"Kami juga menyediakan layanan kelistrikan yang berbasis energi hijau yaitu Renewable Energy Certificate (REC)," kata Edyansyah.

Ado Mas'ud, pemilik tambak udang vaname seluas dua hektare di Desa Beru-beru, Kabupaten Mamuju, menyebut program EA PLN tersebut mampu menggenjot peningkatan budi daya udangnya.

Dan mendorong efisiensi biaya operasional usaha tambak udang hingga 70 persen tiap bulannya.

Sebelum menggunakan listrik PLN, ia mengaku hanya panen udang sejumlah satu ton per satu setengah bulan (satu siklus).

"Setelah beralih menggunakan listrik, alhamdulillah dalam satu siklus panen kami dapat menghasilkan udang sebanyak 2,3 ton," ujar Ado.

Ado Mas'ud turut mengapresiasi layanan sigap dari PLN, karena saat ini banyak petambak udang di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulbar, ingin beralih ke listrik PLN.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI