PSI Kritik Perpustakaan Malam di Jakarta, Pramono: Jumlahnya Sedikit, Anggaran Aman

Senin, 05 Mei 2025 | 22:37 WIB
PSI Kritik Perpustakaan Malam di Jakarta, Pramono: Jumlahnya Sedikit, Anggaran Aman
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo. Program memperpanjang jam operasional museum-perpustakaan hingga malam mendapat kritikan dari politisi PSI. ANTARA/tangkapan layar YouTube Pemprov DKI Jakarta.

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan bahwa rencana memperpanjang jam operasional museum dan perpustakaan hingga malam hari tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Menurutnya, langkah tersebut telah dihitung matang dan tidak akan menimbulkan pembengkakan anggaran.

Tak hanya itu, ia juga menilai bahwa operasional perpustakaan tidak memakan banyak anggaran karena jumlahnya tak banyak.

Bahkan, penambahan biaya yang diperlukan juga dikatakannya tak terlalu besar.

"Yang untuk akreditasi A di Jakarta ini jumlahnya nggak banyak, cuman 34. Delapan dimiliki langsung oleh Pemprov Jakarta, sisanya di SMA, SMP, SD," ujar Pramono di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin 5 Mei 2025.

"Yang delapan itu lah yang kemudian secara penuh nanti akan menjadi tanggung jawab pemerintah Jakarta dan kami akan buka. Untuk biaya, kecil sekali lah," lanjutnya menambahkan.

Perekrutan petugas juga disebutnya tidak akan terlalu menambah beban APBD. Apalagi penugasan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa dilakukan.

"Itu kan bisa dengan cara apalagi di-ASN-kan atau PPPK. Kalau PPPK kan bisa kapan aja diinikan (ditugaskan). Dan kebutuhannya kan tidak terlalu banyak," tambahnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian menyoroti rencana Gubernur Pramono yang ingin memperpanjang jam operasional museum dan perpustakaan di Jakarta hingga jam 23.00 WIB.

Baca Juga: Pramono Anung Serius Kaji IPO PAM Jaya, Targetkan Dana Segar Rp8 Triliun

Justin mengingatkan kepada Pramono untuk tidak menambah anggaran museum dan perpustakaan hingga membengkak.

Sebab, bertambahnya waktu operasional tersebut pasti membutuhkan penambahan jumlah pegawai hingga biaya operasional.

"Kalau mau buka malam, sesuai kebutuhan saja. Dibutuhkan atau tidak. Membeludaklah kunjungan warga ke perpustakaan daerah. Jangan ini jadi pos anggaran baru lagi," kata Justin kepada wartawan, Minggu, 4 Mei 2025.

Lagipula, menurut Justin, saat ini kebanyakan pengunjung museum dan perpustakaan di Jakarta dipancing dari program dan kegiatan yang diselenggarakan Pemprov DKI.

Anggota DPRD Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Justin Adrian. (YouTube/Mata Najwa)
Anggota DPRD Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Justin Adrian. Program Gubernur Pramono Anung yang ingin memperpanjang jam operasional perpustakaan-museum hingga malam dikritik Politisi PSI. (YouTube/Mata Najwa)

"Banyak anak-anak sekolah yang bahkan dibiayai oleh Dinas Perpustakaan, Dinas Pendidikan juga. Bahkan kalau yang dari Pulau Seribu, kalau ke sini disediain juga transportasinya. Jadi pengunjungnya enggak organik," tutur Justin.

Platform Digital

Apabila Pramono ingin memberi ruang yang lebih luas untuk menunjang masyarakat dalam memenuhi kebutuhan penyerapan beragam ilmu, Justin menyarankan Pemprov DKI fokus mengembangkan platform digital.

"Kita ada website-nya dan di situ bisa pinjam buku. Jadi saya kira kita yang efisien saja yang sesuai dengan perkembangan zaman, kalau kita sudah telontorkan dana banyak untuk online perpustakaan ini," katanya.

Sementara itu, terkait program memperpanjang jam operasional museum-perpustakaan, sebelumnya Pramono juga sudah mulai menjalankan rencana awal dengan merenovasi tiga taman.

Ketiga taman itu adalah Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser yang berlokasi di dekat Sekretariat ASEAN.

"Kami akan membuat tiga taman ini—Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser—menjadi sarana penunjang Ibu Kota ASEAN, sehingga fasilitas yang ada selama ini bisa dimanfaatkan secara maksimal," ujarnya di Jakarta Selatan, Jumat 11 April 2025.

Pramono mengungkapkan, pendanaan renovasi ketiga taman tersebut akan berasal dari dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

Bahkan, ia akan memimpin langsung proses renovasi tersebut.

"Dengan demikian, pembangunan akan dimulai pada pertengahan tahun ini. Untuk desainnya, harus dibuat desain kekinian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mencintai taman,” jelasnya.

Sebagai informasi, dalam Program Quick Win 100 Hari Kinerja Gubernur–Wakil Gubernur DKI Jakarta, sejumlah taman akan beroperasi selama 24 jam.

Pada tahap pertama, lima taman yang akan beroperasi 24 jam adalah Taman Menteng, Taman Lapangan Banteng, Taman Literasi Martha Tiahahu, Taman Langsat, dan Taman Ayodya.

Awalnya, Tebet Eco Park juga akan dibuka 24 jam. Namun, karena khawatir akan menganggu kenyamanan warga sekitar maka taman itu hanya diperpanjang jam operasionalnya dari pukul 06.00 sampai 22.00 WIB.

“Masyarakat menginginkan taman tidak dibuka 24 jam penuh, dan kami mendengarkan aspirasi tersebut,” jelasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI