Ekspor Lunch Box dari Kayu Sengon, Menhut Sebut jadi Salah Satu Impian Prabowo

Rabu, 07 Mei 2025 | 14:16 WIB
Ekspor Lunch Box dari Kayu Sengon, Menhut Sebut jadi Salah Satu Impian Prabowo
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, melakukan pelepasan ekspor produk lunch box dari Kayu Sengon saat melakukan kunjungan kerja di Bantul, Yogyakarta, Rabu (7/5/2025). (Foto: Dok Kementerian Kehutanan RI).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, melakukan pelepasan ekspor produk lunch box dari Kayu Sengon saat melakukan kunjungan kerja di Bantul, Yogyakarta, Rabu (7/5/2025).

Menhut Raja Juli menilai, adanya langkah ekspor ini menjadi contoh dari program yang diinginkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam hal ini yakni adanya hilirisasi kehutanan hingga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar area hutan.  

"Hari ini kembali membuka mata saya tentang betapa kayanya dan luasnya landskap pekerjaan di bidang kehutanan, dan kalau kami melihat program Pak Prabowo kan yang seperti ini. Yang betul-betul ada hilirisasi kehutanan, produk kehutanan dan membuka lapangan pekerjaan," beber Menhut Raja dalam keterangannya ditulis pada Rabu (7/5/2025).

Produk lunch box ini diketahui merupakan produk UMKM dari CV. Tunas Jaya Abadi (TJA) yang terletak di Dusun Srontakan. Lunch box dari kayu rakyat ini akan diekspor ke Taiwan, nantinya biasa digunakan sebagai lunch box di kereta. 

Menhut Raja Juli Antoni (kiri) saat mendampingi Menko Polhukam Budi Gunawan di Lanud Roesmin Nurjadin, Provinsi Riau, Selasa (29/4/2025). (Foto: Dok Kemenhut)
ILUSTRASI. Menteri Kehutan (Menhut) Raja Juli Antoni (kiri) saat mendampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan saat baru mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin, Provinsi Riau, Selasa (29/4/2025). (Foto: Dok Kemenhut)

Ekspor dilakukan per 2-3 minggu sekali dengan jumlah kapasitas satu kontainer sebanyak 800-850 pcs. 

Menhut meninjau langsung proses pembuatan produk ini, dari mulai pemotongan kayu sengon, pengeringan, penipisan, hingga proses pengemasan. Pembuatan lunch box ini diketahui melibatkan warga sekitar dengan jumlah lebih dari 80 persen adalah perempuan.  

Ia kemudian menanyakan hal-hal yang diperlukan untuk membantu menambah produksi dan memperluas pemasaran baik lokal maupun internasional. 

"Yang mungkin bisa saya tawarkan adalah justru saya bertanya apa yang kira-kira terutama dalam kebijakan, kebijakan apa yang bisa saya keluarkan yang bisa saya terapkan, untuk mendukung atau memperbesar skala bisnis ibu dan teman-teman," ungkap Menhut Raja Juli

"Misalkan tentang hutan bahan baku, ini kan mungkin apakah kita bisa carikan solusinya untuk menanam dimana. Mungkin bibit sengonnya yang saya tadi malam datang ke lab yang mungkin dengan kultur tertentu proses tumbuhnya lebih cepat dan membuka pasar baru tentunya baik lokal maupun internasional," sambung politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.

Baca Juga: Respons soal Desakan Pemakzulan Gibran, Mahfud MD: Gak Mungkin!

Lebih lanjut, Menhut Raja Juli turut berjanji akan membantu mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang nantinya dapat menggunakan produk lunch box hasil UMKM ini. Menurutnya, perusahaan-perusahaan di bidang food and beverage (F&B) yang memiliki orientasi jangka panjang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI