Sehingga, seolah-olah aset yang diperoleh para tersangka merupakan hasil legal dari perusahan tersebut.
"Jadi mereka dari uang yang diambil melalui deposit maupun withdraw itu dikumpulkan, kemudian dimasukkan ke PT PT-nya. Dari PT PT ini dialirkan lagi ke atas, ke pemiliknya," jelasnya.
Selain membongkar motif kasus tersebut, polisi juga mengungkapkan bahwa tersangka telah menggunakan rekening tersebut sejak tahun 2019 hingga tahun 2025. Sehingga total nilai barang bukti yang telah disita dari tersangka sejumlah Rp530 miliar.