Megawati Sedih Indonesia Gonta-ganti Kebijakan Tiap Ganti Pemimpin: Gawat Republik Ini, Maunya Apa?

Jum'at, 09 Mei 2025 | 07:18 WIB
Megawati Sedih Indonesia Gonta-ganti Kebijakan Tiap Ganti Pemimpin: Gawat Republik Ini, Maunya Apa?
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan dalam agenda Penganugerahan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025 yang digelar di Puri Agung Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, pada Kamis 8 Mei 2025 malam. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menginginkan ada peta pembangunan untuk  Indonesia ke depan. Menurut Megawati, hal itu dilakukan agar tidak terjadi perubahan terhadap aturan pembangunan saat adanya transisi kepemimpinan di Indonesia. 

Hal itu disampaikan Megawati dalam sambutannya di acara Penganugerahan Trisaksi Tourism Award 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (8/5/2025). 

"Gawat ni republik ini. Maunya itu opo? Aturan bolak-balik, gonta-ganti. Saya bilang seperti nari poco-poco. Mbok ya,  satu kali saja dreetttt gitu lho. Ganti menteri Ganti presiden. Tulis. Itu sudah ada yang mau dijalankan itu opo. Jangan bolak-balik ganti aturan," kata Megawati dalam pidatonya. 

Megawati pun mengaku sedih pasalnya heran Indonesia mau dibawa kemana dengan aturan yang selalu berganti-ganti.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan kelakar soal presiden yang ingin nasi goreng buatannya. Pernyataan tersebut disampaikan di acara Penganugerahan Trisakti Tourism Award 2025 yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis 8 Mei 2025. [Suara.com/Bagaskara]
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan kelakar soal presiden yang ingin nasi goreng buatannya. Pernyataan tersebut disampaikan di acara Penganugerahan Trisakti Tourism Award 2025 yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis 8 Mei 2025. [Suara.com/Bagaskara]

"Saya sedih. Saya kenapa berani ngomong begini. Karena ini kebenaran. Coba saja kamu rasakan. Masak seperti ini. Maunya jadi apa? Mau republik apa? Jawab. Saya ingin jawaban. Supaya saya tidak ngomongin lagi. Betul," ujarnya. 

Megawati lantas menyarankan agar ke depan dibuatkan peta pembangunan Indonesia dalam 100 tahun ke depan. 

Hal itu untuk mencegah aturan yang berganti-ganti setiap ganti kepemimpinan. 

"Karena menurut saya. Sudah saja. Bikin satu perjalanan ke depan itu kayak Bali 100 tahun. Keren. Hanya pergantian orang. Tapi ininya Tetap dijalankan. Supaya tidak poco-poco. Sudah bagus karena ganti aturan. Mundur lagi. Mending mundurnya sama. Kalau sini maju dua langkah. Makanya tau tau lima langkah," katanya. 

Lantas, Megawati juga mempertanyakan apa kemauan dari para pemimpin-pemimpin bangsa sekarang. 

Baca Juga: Tuding Ijazah Jokowi Palsu, Riza Fadillah Absen Diperiksa Polisi karena Kecelakaan

"Itu kan saya perhatikan. Ini sebetulnya. Pemimpin-pemimpin Di negara ini maunya apa. Saya pernah mimpin. Dua tahun Wapres. Tiga tahun Presiden. Terus keadaannya krisis. Saya bilang. Nasib saya, Dapat apa? Dapat sampah. Saya ngomong dulu. Ngomong itu. Emang benar? Harus membetulkan. Supaya kehidupan tetap berjalan. Sekarang pertanyaan saya, mau apa ayo? Jawab dong. Mau mejeng? Apa yang mau di-mejengin," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI