Deklarasi ini lahir sebagai diplomasi lintas iman yang berfokus pada isu kemanusiaan dan pelestarian lingkungan.
Deklarasi ini antara lain menegaskan bahwa nilai-nilai agama adalah sumber solusi atas tantangan global, mulai dari dehumanisasi, perubahan iklim, hingga ketimpangan sosial.
“Kami berharap, komitmen atas Deklarasi Istiqlal akan terus terbangun dan terjalin dengan baik dalam kepemimpinan Paus Leo XIV untuk dunia yang lebih humanis, alam yang makin lestari, serta kohesi sosial yang makin kuat dan tidak timpang,” harapnya.

Sebelumnya diberitakan, Kardinal Robert Francis Prevost diumumkan menjadi pemimpin tertinggi umat Katolik dunia pada Kamis 8 Mei 2025 lalu.
Seperti tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad, pengumuman pemilihan paus dilakukan dengan simbol asap putih yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina di Vatican.
Asap tersebut menandakan bahwa para kardinal yang terdiri dari 133 anggota telah mencapai konsensus dalam memilih pemimpin baru Gereja Katolik.
Robert Francis Prevost resmi menjadi paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik dan mengambil nama Paus Leo XIV.
Pengumuman namanya dari balkon Basilika Santo Petrus disambut dengan sorak-sorai dari ribuan umat yang meneriakkan, "Viva il Papa!" yang berarti "Hidup Paus!"
Terpilihnya Kardinal Prevost yang berusia 69 tahun tersebut menjadi sejarah baru di Vatikan, lantaran Paus Leo menjadi warga negara Amerika Serikat yang kali pertama memegang jabatan tertinggi di Gereja Katolik.
Baca Juga: Sejarah Terukir! Kardinal Prevost Jadi Paus Pertama dari Amerika Utara
Prevost lahir di Chicago pada Tahun 1955. Ia dikenal sebagai figur penting di Amerika Latin karena kiprahnya sebagai misionaris di Peru selama beberapa dekade.