Cegah Krisis Demografi
Di sisi lain, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyebut pentingnya perubahan budaya kerja baru yang lebih kolaboratif dalam mengendalikan penduduk untuk mencegah krisis demografi.
“Kita tidak hanya bicara pengendalian penduduk, tapi bagaimana penduduk tumbuh seimbang dan kualitas hidup meningkat. Jangan sampai kita menghadapi krisis demografi seperti negara-negara maju," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Ia menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur di Surabaya pada Selasa (6/5), sekaligus menekankan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan dan keluarga.
Dalam kunjungan tersebut, Wihaji sekaligus menandatangani prasasti Ruang Terbuka Hijau, dilanjutkan dengan dialog bersama seluruh pegawai.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada para pegawai yang bekerja di lini lapangan dan telah menjalankan berbagai program terbaik hasil cepat (quick wins), seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), AI SuperApp berbasis keluarga, serta Lansia Berdaya.
"Terima kasih bapak ibu yang punya tugas luar biasa di lini lapangan untuk mengerjakan lima quick wins kita. Kinerja teman-teman adalah kunci keberhasilan," ucapnya.
Mendukbangga juga menekankan pentingnya komunikasi dalam keluarga, utamanya di tengah derasnya arus digital.
"Kita harus aktif membangun komunikasi di rumah. Jangan sampai anak-anak lebih akrab dengan gawai daripada orang tuanya," katanya.
Baca Juga: Pundi-Pundi Uang Ayah Metua Luna Maya, Serpak Terjang Profesinya Tidak Main-Main
Pada kesempatan tersebut, Wihaji juga turut menanam pohon beringin sebagai salah satu cerminan komitmen pelestarian lingkungan sebagai bagian integral dari pembangunan keluarga.