Mendagri Tito Curhat Bandingkan Kualitas Sekolah Anak di Indonesia dengan Singapura: Jakarta Mahal

Rabu, 14 Mei 2025 | 14:11 WIB
Mendagri Tito Curhat Bandingkan Kualitas Sekolah Anak di Indonesia dengan Singapura: Jakarta Mahal
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. (Suara.com/Lilis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tito mengungkapkan kalau anak-anaknya terbiasa jalan kaki ke sekolah selama di Singapura.

"Karena dikasihnya dekat (rumah), sekolah jalan kaki gak bayar, gak perlu mobil, 5-10 menit jalan kaki, dia lebih sehat lagi," kata dia.

Menurut Tito, Singapura mampu melakukan lompatan besar dalam sektor pendidikan karena komitmen kuat dari para pemimpinnya, terutama pada masa Perdana Menteri mendiang Lee Kuan Yew.

"Saya melihat bagaimana Lee Kuan Yew mengubah Singapura, karena setelah sekolah di Singapura saya juga merasakan bagian di dalamnya. Memang dia fokus kepada pendidikan orang biasa," katanya.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan Singapura dengan mengalokasikan 30 persen anggaran negara untuk sektor pendidikan. Anggaran tersebut digunakan untuk menyubsidi pendidikan secara besar-besaran, termasuk memperbaiki kualitas sekolah-sekolah dasar hingga menengah atas secara merata dan standar yang sama.

"Karena standar sama, maka melakukan realisasi mudah sekali. Karena ya semua SD ini semua standar, mau di mana saja standarnya begitu semua gak ada SD unggulan segala macam," ucap Tito.

Sebelumnya Mendagri Tito Karnavian berpesan agar setiap pemerintah daerah (pemda) menjalankan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran baru 2025/2026 sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).

Ilustrasi sekolah swasta- Pemprov DKI Jakarta mengkaji agar sekolah swasta gratis. [Istimewa]
Ilustrasi sekolah swasta di Jakarta. [Istimewa]

Hal tersebut penting untuk mencegah terjadi kecurangan ataupun upaya penyelewengan lainnya saat proses SPMB.

"Ya pokoknya ikuti sesuai aturan aja, sudah ditetapkan oleh Kementerian Diksasmen, saya sudah koordinasi dengan Menteri Dikdasmen Prof Abdul Mu'ti," kata Tito ditemui usai menghadiri Konferensi Pendidikan Indonesia di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Baca Juga: Pengguna QRIS Capai 56,3 Juta Merchant, Transaksi Tembus hingga 2,6 Miliar

Tito menambahkan, pihaknya juga sudah pernah melakukan pertemuan secara virtual dengan para stakeholder pendidikan tiap daerah. Sehingga diharapkan sudah dapat dipahami skema pelaksanaan dari SPMB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI