Dadya Manggala Geram, Sebut Ada Elite PPP Jadi Calo, Dagangkan Partai ke Jenderal dan Menteri

Rabu, 14 Mei 2025 | 21:04 WIB
Dadya Manggala Geram, Sebut Ada Elite PPP Jadi Calo, Dagangkan Partai ke Jenderal dan Menteri
Ilustrasi PPP. [Jatimnet.com]

Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jakarta Pusat, Dadya Manggala berharap pelaksanaan Muktamar X PPP menghasilkan terpilihnya ketua baru dari kalangan internal.

Ia berharap tak ada sosok luar partai yang justru mendapatkan jalan pintas untuk mengisi kursi pimpinan tertinggi di PPP lewat Muktamar.

Dadya mengungkap, bahwa ada sejumlah elite partai yang kerap melakukan manuver dengan menjual PPP ke pihak luar.

“Kenapa sih para elite ngasong PPP ke mana-mana? Siapa saja dirayu untuk ambil alih PPP. Ada nama Jenderal Dudung, Pak Amran (Mentan), dan beberapa nama lainnya. Seolah-olah PPP ini murah banget,” ujar Dadya kepada wartawan, Rabu (15/5/2025).

“Sudah kayak calo saja, PPP didagangin terus. Bukannya mikirin bagaimana PPP bisa bangkit di Pemilu nanti, para elite malah sibuk buka lapak,” lanjutnya.

Dadya meyakini bahwa PPP masih memiliki banyak kader berkualitas yang tak kalah dari sosok luar partai itu.

“Ada Waketum Amir Uskara, Rusli Efendi, Bang Sandiaga Uno, Bang Haji Syaiful Dasuki (Wamenag era Jokowi), dan Pak Mardiono (Plt Ketum),” jelasnya.

Ia juga mengingatkan para kader agar tidak terpengaruh oleh manuver elite tertentu.

Ia mencontohkan Sekjen PPP, Arwani Thomafi yang menurutnya lebih sibuk membenturkan kader daerah dengan pusat ketimbang membina organisasi.

Baca Juga: Bursa Kandidat Caketum PPP Menghangat, Nama Sandiaga Uno Hingga Gus Ipul Muncul Jelang Muktamar

“Seyogyanya sekjen fokus mensukseskan pelaksanaan Muktamar, bukan malah cawe-cawe untuk kepentingan pribadi,” kata Dadya.

“Saya berharap kader PPP tidak terprovokasi dengan manuver oknum elite DPP dan agenda-agenda pribadinya. Biarkan kader memilih pemimpin yang benar-benar kader tulen PPP, bukan orang luar yang hanya ingin menunggangi partai,” ungkapnya.

Ia sendiri mengaku mendukung penuh pelaksanaan Muktamar X yang akan berlangsung di pertengahan tahun 2025 ini.

"Ini adalah momentum kebangkitan PPP menghadapi Pemilu 2029. Sekarang saatnya kader, pengurus, dan seluruh elemen partai bersatu padu dan bersinergi membesarkan kembali PPP,” pungkasnya.

Romy Dukung Sosok dari Luar Jadi Ketum PPP

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M. Romahurmuziy alias Rommy. (Suara.com/Bagaskara)
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M. Romahurmuziy alias Rommy. (Suara.com/Bagaskara)

Sementara itu, sikap berbeda diungkapkan Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy. Ia mengatakan, dirinya mendorong adanya wajah baru atau tokoh dari luar partai untuk memimpin PPP.

Hal tersebut dia katakan lantaran PPP harus mengganti ketua umum yang baru mengingat partai berlambang Ka'bah itu telah gagal melenggang masuk ke Senayan pada tahun ini.

"Saya sendiri lebih memilih untuk mendorong wajah baru untuk memimpin partai karena PPP butuh energi baru. Energi besar, bukan untuk berjalan. Tapi untuk melompat mengatasi semua rintangan untuk kembali ke Senayan 2029," kata pria yang akrab disapa Gus Romy ini melalui siaran persnya, Rabu (14/5).

Gus Romy melanjutkan dirinya sudah banyak mendengar nama nama di luar PPP yang dikabarkan sebagai calon Ketua Umum PPP. Nama-nama besar itu diantaranya Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Marzuki Alie, dan Agus Suparmanto.

Sedangkan dari internal PPP, Gus Romy hanya mendengar tiga nama besar yang muncul.

"Dari internal ada Sandi Uno, Sekjen Arwani dan Gus Yasin," kata Gus Romy

Gus Romy sendiri memahami adanya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang mengatur bahwa calon ketua umum harus menjabat minimal satu periode dalam kepengurusan partai.

Namun demikian, dia menilai AD/ART bersifat fleksibel dan dapat diubah sesuai dengan kepentingan dalam keadaan tertentu.

"AD/ART itu bukan kitab suci. Dia bisa diubah tanpa syarat apapun oleh muktamirin sepanjang disetujui mayoritas dan berlaku seketika di muktamar," kata dia.

Karenanya, Gus Romy berharap ada keputusan besar terkait pergantian Ketua Umum pada Muktamar PPP yang akan digelar pada September 2025 mendatang.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI