suara hijau

Haji di Tengah Krisis Iklim: Bagaimana Solusi Ibadah Saat Ancaman Panas Ekstrem?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 19 Mei 2025 | 11:50 WIB
Haji di Tengah Krisis Iklim: Bagaimana Solusi Ibadah Saat Ancaman Panas Ekstrem?
Ilustrasi haji (Unsplash/Sulthan Auliya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kematian lebih dari 1.300 jemaah pada musim haji 2024 menyoroti tantangan besar yang dihadapi dalam penyelenggaraan ibadah tahunan ini panas ekstrem.

Suhu di Mekkah mencapai 51,8°C saat sekitar 1,8 juta jemaah melaksanakan rukun Islam kelima tersebut. Di balik tragedi itu, para pakar menyerukan perlunya pendekatan baru yang lebih adaptif dan menyeluruh untuk menjaga keselamatan para peziarah, bukan hanya dengan infrastruktur, tetapi juga dengan kebijakan yang inklusif dan antisipatif.

Menurut data resmi, mayoritas korban tewas adalah jemaah tanpa izin resmi. Artinya, mereka tak memiliki akses ke fasilitas perlindungan seperti tenda berpendingin atau layanan medis khusus.

Masalah ini tidak hanya menyangkut manajemen kerumunan, tetapi juga ketimpangan akses terhadap perlindungan dasar dalam kondisi iklim ekstrem.

Ilustrasi Aplikasi Cek Keberangkatan Haji (Freepik)
Ilustrasi Aplikasi Cek Keberangkatan Haji (Freepik)

Namun, sejumlah pakar dan praktisi kesehatan menyampaikan bahwa tragedi ini seharusnya menjadi titik balik untuk menghadirkan sistem haji yang lebih siap menghadapi tantangan iklim.

“Saya yakin otoritas Saudi telah belajar dari peristiwa tahun lalu,” kata Abderrezak Bouchama, peneliti senior dari Pusat Penelitian Medis Internasional Raja Abdullah.

“Langkah awal yang paling penting adalah meminimalkan risiko dari jemaah tak resmi, tapi solusi jangka panjangnya harus lebih luas dari itu.”

Bouchama, yang sudah lebih dari 30 tahun bekerja dalam pengendalian dampak panas di Arab Saudi, menyebutkan bahwa teknologi seperti sensor tubuh wearable yang mendeteksi tanda-tanda heat stress bisa menjadi terobosan.

Meski belum siap diluncurkan dalam waktu dekat, arah pengembangan ini menjanjikan.

Baca Juga: Ciri-ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah, Bukan Berhasil Cium Hajar Aswad

Di sisi lain, berbagai langkah mitigasi sebenarnya sudah dilakukan Saudi dalam beberapa tahun terakhir. Jalur jalan di area ritual kini dilapisi bahan khusus berwarna putih yang dapat menurunkan suhu permukaan hingga 20°C.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI