4.Gunakan masker bagi jemaah yang mengalami batuk atau flu untuk mencegah penularan.
5.Bagi jemaah dengan penyakit kronis, hindari aktivitas berat seperti umrah sunah, dan fokuslah pada ibadah ringan seperti zikir, tadarus, dan sedekah dari hotel.
Ia juga menyarankan agar lansia dan jemaah disabilitas menggunakan kursi roda saat tawaf dan sa’i, serta senantiasa didampingi oleh jemaah yang lebih sehat atau lebih muda.
“Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter kloter minimal seminggu sekali. Minum obat secara teratur dan segera sampaikan bila ada keluhan,” pesan Imran.
Ia menegaskan bahwa Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik agar jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan aman, nyaman, dan sehat.
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah mengingatkan pentingnya peran petugas embarkasi dalam memastikan kelancaran keberangkatan jemaah haji gelombang kedua ke Arab Saudi.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, M. Zein, dalam konferensi pers hari ke-18 penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M di Jeddah.
Menurut M. Zein, gelombang kedua yang mulai diberangkatkan sejak 16 Mei 2025 menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah, memiliki karakteristik khusus yang memerlukan perhatian ekstra dari petugas embarkasi.
Baca Juga: Dijamin Tokcer, Kemenag Dorong Sistem Ini Demi Atasi Kasus Jemaah Haji Tercecer ke Mekkah