Suara.com - Presiden Prabowo Subianto mengingat kembali perjuangan bangsa Indonesia dalam menuju kemerdekaan.
Ingatan itu disampaikan Prabowo saat mengucapkan selamat Hari Kebangkitan Nasional melalui akun Instagram @presideneepublikindonesia.
"Hari ini kita mengenang saat di mana kesadaran untuk bersatu sebagai bangsa Indonesia mulai tumbuh dan menyala. Sebuah tonggak sejarah yang menjadi titik awal perjuangan menuju kemerdekaan dan kedaulatan bangsa," tulis Prabowo dalam keterangannya yang diunggah akun tersebut, Selasa (20/5/2025).
Prabowo mengatakan sebagai penerus perjuangan itu, tugas seluruh rakyat hari ini adalah menjaga nyala semangat kebangkitan dalam kerja keras, dalam dedikasi membangun negeri, dan dalam keberanian untuk berdiri di atas kaki sendiri.
"Indonesia harus bangkit dan berdikari. Mandiri dalam pangan dan energi. Tangguh dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kuat dalam persatuan dan keadilan sosial," kata Prabowo.
Melalui pesan tersebut, Presiden Prabowo turut menyerukan perlawanan terhadap korupsi.
"Mari kita lawan korupsi, jaga integritas, dan sejahterakan rakyat Indonesia di seluruh pelosok tanah air," kata Prabowo.
"Bangkitlah Indonesiaku, untuk masa depan yang lebih adil, makmur, dan berdaulat," sambungnya.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menyebut produksi komoditi beras dan jagung dalam negeri saat ini tertinggi sepanjang sejarah.
Baca Juga: Hasan Nasbi soal Pesawat Kepresidenan Disulap Mirip Punya Prabowo: Cuma Cadangan, Supaya...
Menurut Kepala Negara, kondisi itu semakin membuat Indonesia mengarah ke swasembada pangan.
Prabowo mengklaim hal tersebut saat berpidato di acara Kongres ke IV Tunas Indonesia Raya (TIDAR) yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Sabtu (17/5/2025).

Presiden Prabowo menilai momen itu sebagai capaian yang membanggakan di awal pemerintahannya.
"Dengan waktu yang singkat kita buktikan, kita sudah ke arah swasembada pangan di luar dugaan kita. Produksi beras dan jagung kita tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia," tutur Prabowo.
Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa saat ini rata-rata peningkatan produksi beras di daerah mencapai 10 persen.
Bahkan peningkatan tertinggi mencapai 25 persen terjadi di Sumatera Selatan.