Suara.com - Izzat Ibrahim Assegaf, putra semata wayang dari jurnalis terkenal Najwa Shihab, terus mencuri perhatian publik dengan kehadirannya di media sosial.
Ia seringkali menjadi fokus utama netizen setiap kali muncul dalam postingan ibunya.
Menyandang jabatan mentereng di sebuah perusahaan jasa telekomunikasi, Izzat Assegaf tidak hanya dikenal karena koneksi keluarganya yang terkenal, tetapi juga prestasinya di dunia bisnis.

Sebagai cucu dari ulama terkemuka Prof. Quraish Shihab, pria kelahran 9 Februari 2021 itu tumbuh dalam lingkungan keluarga yang menjunjung tinggi nilai pendidikan dan integritas.
Latar Belakang Pendidikan
Izzat memulai pendidikan formalnya di Sekolah Cikal, Jakarta, di mana ia mengikuti program International Baccalaureate (IB) Diploma.
Program ini dikenal dengan kurikulum internasional yang menekankan pada pemikiran kritis, penelitian independen, dan pemahaman global.
Setelah menyelesaikan program IB, Izzat melanjutkan studinya ke Inggris dan meraih Diploma of Higher Education dalam bidang International Development dari University of Essex.
Program ini membekalinya dengan pemahaman mendalam tentang isu-isu pembangunan global dan kebijakan internasional.
Melanjutkan pendidikannya di Inggris, Izzat kemudian menempuh program sarjana di University of Westminster dan berhasil meraih gelar Bachelor of Arts dalam bidang Politik (Politics BA).
Baca Juga: Apa Penyakit Suami Najwa Shihab Ibrahim Sjarief Assegaf? Besok Dimakamkan di TPU Jeruk Purut!
Studi ini memperluas wawasan Izzat dalam bidang ilmu politik, kebijakan publik, dan hubungan internasional.
Pengalaman Profesional
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Izzat memulai karier profesionalnya di sektor korporat.
Ia saat ini bekerja sebagai Staff Brand Communications National Brand IM3 di PT Indosat Tbk sejak Agustus 2024.
Sebelumnya, ia menjalani program magang selama tiga bulan sebagai Brand Management and Strategy Intern di perusahaan yang sama, memperdalam keahliannya dalam pengelolaan merek, strategi pemasaran, dan komunikasi digital.
Selain itu, Izzat juga memiliki pengalaman magang di berbagai institusi, termasuk sebagai Campaign Staff dan Researcher di DPR RI, serta sebagai Summer Researcher di WWF Indonesia, yang menunjukkan minatnya pada isu lingkungan dan kebijakan publik.
Ia juga pernah menjabat sebagai Undergraduate Researcher di University of Westminster selama sembilan bulan, berkontribusi dalam penelitian sosial-politik yang berdampak pada komunitas akademik dan masyarakat luas.
Kehidupan Pribadi dan Media Sosial
Meskipun berasal dari keluarga publik figur, Izzat cenderung menjaga privasinya dan jarang muncul di media.
Namun, ia cukup aktif di media sosial, khususnya Instagram, di mana ia membagikan momen-momen pribadi, termasuk kegiatan traveling dan kebersamaan dengan keluarga.
Kedekatan Izzat dengan sang ibu, Najwa Shihab, sering kali terlihat dalam unggahan mereka di media sosial.
Dalam beberapa kesempatan, mereka tampil bersama dalam acara keluarga atau publik, yang sering kali menarik perhatian netizen karena kemiripan dan keakraban mereka.
Sosok Ayah Izzat
Ayah Izzat adalah Ibrahim Sjarief Assegaf, seorang figur yang dikenal luas sebagai pendiri dan Managing Partner firma hukum Assegaf Hamzah & Partners, salah satu firma hukum terkemuka di Indonesia.
Ibrahim juga dikenal sebagai sosok intelektual dan profesional yang mendampingi perjalanan karier Najwa Shihab dari awal hingga kini.
Selain dikenal sebagai ayah yang hangat dan bijaksana, Ibrahim juga memiliki kontribusi penting dalam dunia hukum dan advokasi di Tanah Air.
Kabar Duka
Kabar duka datang dari keluarga Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf, ayah Izzat dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 20 Mei 2025, di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta.
Penyebab kematiannya adalah stroke yang disertai dengan perdarahan di otak, dikenal secara medis sebagai perdarahan intraserebral, salah satu jenis stroke yang paling berbahaya dan sering berujung fatal.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ulil Abshar Abdalla, yang menyatakan bahwa Ibrahim meninggal karena stroke.
Sebelumnya, Ibrahim sempat mendapatkan penanganan intensif di RS PON, rumah sakit rujukan untuk kasus neurologi dan bedah saraf.
Namun, nyawanya tidak tertolong karena tingkat pendarahan yang parah dan cepat menyebar di area otak vital.