Remaja 18 Tahun di Sulsel Ditangkap Densus 88: Sebarkan Propaganda ISIS, Ajak Bom Tempat Ibadah

Minggu, 25 Mei 2025 | 12:55 WIB
Remaja 18 Tahun di Sulsel Ditangkap Densus 88: Sebarkan Propaganda ISIS, Ajak Bom Tempat Ibadah
Ilustrasi teroris. [Envato Elements]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Zain mengaku pernah tersesat jalan gelap ideologi kekerasan, dan mengira perjuangan hanya bisa dilakukan dengan senjata dan kebencian.

Menurut dia, hal itu bukan perjuangan, namun menjadi pelarian dari pemahaman yang utuh dan kasih sayang terhadap sesama manusia. Sehingga ia berpesan bagi para pemuda dan mahasiswa jangan pernah berhenti belajar, berdiskusi, dan membuka hati terhadap perbedaan.

Selain itu, Zain menyampaikan agar generasi muda menggunakan semangat untuk membangun, serta menghindari narasi melalui kebencian, namun mengedepankan pengetahuan dan kebaikan.

Sementara itu, Ketua Tim Pencegahan Densus 88 Wilayah Kalsel Ipda Halim Sumartono menekankan generasi muda agar memperkokoh ideologi bangsa dan memperkuat rasa toleransi antarumat beragama di tengah masyarakat, serta mengisi hal positif dalam membangun.

"Usia muda merupakan usia yang rentan terpapar paham radikal dan terorisme, karena sedang mencari jati diri dan pergaulan yang terbuka," kata Halim.

Dia menjelaskan, semua kalangan yang terpapar berawal dari media sosial, hingga berlanjut dengan pertemuan dan pengajian yang bersifat eksklusif. Intoleransi merupakan akar permasalahan awal dari radikalisme dan terorisme yang terjadi di masyarakat, dan hal tersebut perlu dicegah bersama agar tidak tumbuh dan berkembang.

"Mari menjaga kerukunan antarumat beragama, antarsuku yang beraneka ragam di Kabupaten HSS. Keberagaman merupakan kekayaan untuk mempersatukan bangsa," tutur Halim.

Selain itu, Halim menyerukan agar semua pihak bijak dan berhati-hati memilih kajian dan tempat pendidikan, agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang bersentuhan dengan radikalisme dan terorisme.

“Empat konsensus dasar negara yang harus dijaga, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari guna pencegahan radikalisme dan terorisme, melalui cara deteksi dini dan partisipasi para pemuda," ujar Halim.

Baca Juga: Titik Nadir Gaza? UNRWA: Tak Ada Lagi Harapan, Pasokan Kemanusiaan Kritis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI