Dari informasi yang diperoleh, salah satu karyawan RM Ayam Widuran Solo menyebut bahwa pemberian keterangan non halal baru dilakukan setelah banyak dikomplain konsumen. Kendati demikian ia mengklaim para konsumen telah diberi penjelasan terlebih dulu.
Setelah ramai jadi bahan gunjingan di media sosial, pihak RM Ayam Goreng Widuran Solo kemudian memberikan keterangan non halal baik di papan nama, sosial media, hingga google maps.
Di sisi lain, RM tersebut menjelaskan kebanyakan pelanggan RM tersebut merupakan non-muslim.
Sementara secara resmi manajemen RM telah mengunggah permintaan maaf atas kegaduhan yang terjadi. Manajemen memastikan telah memberikan keterangan non-halal di semua outletnya.
Sosok Pemilik Ayam Goreng Widuran
Menyitat sejumlah sumber, pemilik dari ayam goreng ini adalah seorang bernama Indra. Indra telah mengelola Ayam Goreng WIduran Solo sejak lama, dan menjadikan menu ayam kampung goreng dengan bumbu rempah tradisional sebagai menu andalan dari bisnisnya.
Apa yang membuat produknya unggul adalah kremesan khas yang renyah dan terasa meleleh di mulut. Anda dapat memilih berbagai jenis sambal yang tersedia untuk menambah cita rasa yang dinikmati. Mulai sambal bawang, sambal matah, hingga sambal original.
Indra sendiri merupakan penerus dari bisnis keluarga ini. Ayam Goreng Widuran Solo ternyata juga memiliki cabang di Pulau Bali, tepatnya di Denpasar, karena ternyata pasar di Bali juga cukup menjanjikan untuk produk dan bisnis yang mereka kelola.
Baca Juga: Menelusuri Sejarah Ayam Goreng Widuran Solo yang Ternyata Non Halal