Suara.com - Dikenal sebagai salah satu kota yang memiliki banyak opsi kuliner lezat, baru-baru ini Solo kembali diperbincangkan. Hal ini terkait dengan ayam goreng Widuran, yang ternyata tidak pernah memberitahukan informasi bahwa produk mereka non-halal. Siapa di balik kehebohan ini? Mari cermati sekilas profil pemilik Ayam Goreng Widuran Solo yang viral di media sosial.
Warung ayam goreng tersebut menjadi viral lantaran banyak pelanggan yang merasa tertipu karena baru belakangan ini pihak pengelola menginformasikan bahwa produk yang dijual merupakan produk non-halal.
Hal ini disampaikan melalui rilisan resmi pada akun media sosial yang dimiliki oleh Ayam Goreng Widuran Solo. Berikut adalah pernyataan yang diberikan:
Kepada seluruh pelanggan Ayam Goreng Widuran,
Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang beredar di media sosial belakangan ini.
Sebagai langkah awal, kami telah mencantumkan keterangan NON-Halal secara jelas di seluruh outlet dan media sosial resmi kami.
Kami berharap masyarakat dapat memberi kami ruang untuk memperbaiki dan membenahi semuanya dengan itikad baik.
Hormat kami,
Manajemen Ayam Goreng Widuran
Baca Juga: Hidup Terjamin! Ramadhan Sananta Dinilai Beruntung Gabung DPMM FC Dibanding Persija
Pernyatan ini jelas membuat banyak orang yang menjadi pelanggan ayam goreng sejak lama merasa marah, bahwa apa yang mereka konsumsi ternyata produk non-halal.
Sosok Pemilik Ayam Goreng WIduran Solo
Diketahui dari berbagai sumber, pemilik dari ayam goreng ini adalah seorang bernama Indra. Indra telah mengelola Ayam Goreng WIduran Solo sejak lama, dan menjadikan menu ayam kampung goreng dengan bumbu rempah tradisional sebagai menu andalan dari bisnisnya.
Apa yang membuat produknya unggul adalah kremesan khas yang renyah dan terasa meleleh di mulut. Anda dapat memilih berbagai jenis sambal yang tersedia untuk menambah cita rasa yang dinikmati. Mulai sambal bawang, sambal matah, hingga sambal original.
Indra sendiri merupakan penerus dari bisnis keluarga ini. Ayam Goreng Widuran Solo ternyata juga memiliki cabang di Pulau Bali, tepatnya di Denpasar, karena ternyata pasar di Bali juga cukup menjanjikan untuk produk dan bisnis yang mereka kelola.
Sanggahan dari Pihak Pengelola