Sementara, media memiliki tanggung jawab besar untuk tidak andil menyebarkan narasi yang menyudutkan korban. Penggunaan istilah-istilah seperti "wanita penggoda" atau "pakaian tidak pantas" dalam pemberitaan hanya akan melanggengkan budaya menyalahkan korban (victim blaming).
Kemudian, komunitas penyintas dan organisasi masyarakat sipil harus terus diperkuat. Mereka adalah garda terdepan dalam advokasi, edukasi, dan pemulihan korban. Dalam hal ini, dukungan terhadap inisiatif dari berbagai komunitas akar rumput menjadi sangat penting.