Desa yang aktif menyusun program adaptasi iklim secara partisipatif dan transparan berpotensi menjadi percontohan bagi desa-desa lain di Indonesia.
Dengan lebih dari 75.000 desa di seluruh Nusantara, potensi membangun ketahanan dari akar rumput begitu besar. Dana Desa bukan sekadar dana pembangunan infrastruktur, melainkan investasi jangka panjang untuk melindungi masa depan generasi desa.
Kini, saatnya menggeser paradigma dari reaktif menjadi preventif, dari membangun setelah bencana menjadi merancang desa yang siap menghadapi krisis.
Krisis iklim adalah tantangan global, tetapi jawabannya bisa dimulai dari desa, dengan kolaborasi, inovasi lokal, dan keberanian untuk berubah.