Suara.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul tinjau calon lokasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat di kawasan Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis, 29 Mei 2025.
Dalam kunjungan itu, Gus Ipul menegaskan kalau penggunaan Wisma Atlet sebagai asrama dan ruang belajar bagi Sekolah Rakyat bersifat sementara.
"Tahun ini, tahun ajaran 2025-2026 ini menggunakan Wisma Atlet ya. Kami lihat tadi ruang belajarnya, ruang tidurnya. Meskipun ini masih sementara, tetapi tetap ini disurvei, tetap diassessment oleh Kementerian Pekerjaan Umum," kata Gus Ipul ditemui usai meninjau calon asrama Sekolah Rakyat di Kabupaten Bandung, Kamis (29/5/2025).
Dia menuturkan kalau setiap bangunan yang diusulkan sebagai lokasi Sekolah Rakyat harus melalui tahapan verifikasi teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum, terutama dari sisi kapasitas dan kelayakan fisik bangunan.
"Jadi setelah pemerintah daerah, baik kabupaten, kota maupun provinsi mengusulkan salah satu bangunan yang bisa digunakan untuk penyelenggaraan sekolah raya tahun ini itu lalu akan disurvey oleh Kementerian PU. Setelah itu, kalau dinyatakan layak, maka akan ditindaklanjuti oleh PU dengan melakukan renovasi-renovasi ringan dan sedang," ujarnya.
Gus Ipul menambahkan bahwa Wisma Atlet Jalak Harupat telah dinyatakan layak pakai dan akan difungsikan sebagai tempat tinggal dan belajar bagi siswa Sekolah Rakyat selama satu tahun ajaran ke depan. Selanjutnya, para siswa itu akan dipindahkan ke Sekklah Rakyat di area Ciwidey dengan kalasitas lebih besar
"Pindah di sekolah yang memang dibangun khusus untuk sekolah rakyat. Sudah disediakan Ciwidey, yang ini kan (wisma atlet) sementara," jelas Gus Ipul.
Sementara itu, calon Sekolah Rakyat di daerah Ciwidey itu masih dalam tahap pembangunan. Sehingga, bangunan Wisma Atlet Jalam Harupat dijadikan lokasi asrama dan rung belajar sementara agar program tersebut tetap bisa dijalankan tahun ini.
Jumlah rombongan belajar (rombel) di asrawama wisma atlet Jalak harupat itu nantinya akan diperuntukan bagi siswa tingkat SMP sebanyak 3 rombel dengan total 75 siswa. Selain itu juga akan diisi tiga rombel tingkat SMA dengan total 75 siswa. Sehingga total kapasitas di wisma atlet baru mencapai 150 anak.
Baca Juga: Santai MK Gratiskan SD-SMP, Gus Ipul Tetap Pede Sekolah Rakyat Bakal Banyak Peminat, Apa Alasannya?
Klaim Antusiasme Masyarakat
Diberitakan sebelumnya, Kemensos mengeklaim jika antusiasme masyarakat untuk mendaftarkan anaknya ke Sekolah Rakyat sangat tinggi. Hal itu terlihat dari catatan pendaftar calon siswa hingga awal Mei yang sudah ada lebih dari 5.000 anak.
Gus Ipul menyampaikan Kementerian Sosial telah menetapkan mekanisme seleksi ketat guna memastikan program ini tepat sasaran. Salah satu kriteria utama ialah peserta didik harus berasal dari desil 1 atau desil 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Jadi miskin ekstrem atau miskin tapi di desil satu. Kalau itu sudah enggak ada, baru nanti di desil dua. Tapi sementara ini miskin ekstrem," kata Gus Ipul dalam keterangannya, dikutip Selasa (6/5).
Bagi masyarakat yang ingin mendaftarkan anaknya dapat mengunjungi langsung 53 titik lokasi Sekolah Rakyat. Selain itu, Kementerian Sosial juga melakukan penjangkauan aktif melalui pendamping sosial di daerah. Setelah pendaftaran, dokumen administrasi peserta akan diverifikasi, terutama terkait status desil.
Setelahnya, tim dari Kemensos akan melakukan kunjungan rumah dan wawancara dengan calon peserta didik juga orang tuanya. Kunjungan itu untuk memastikan data yang dimiliki Kemensos sama dengan di lapangan.