
Persoalan lain juga tentang katering, Khairunas mengaku pihaknya mendapat keluhan tentang nasi yang berbau goni.
Jadi, di sana ada beras yang dibungkus menggunakan karung plastik dan karung goni. Kemasan yang menggunakan karung goni ini yang mendapatkan keluhan.
“Kemudian langsung ditegur pihak keteringnya kemudian langsung ditegur juga juru masaknya dan besoknya sudah langsung diperbaikan. Itu langkah-langkah langsung diperbaikan seperti itu,” ucapnya.
Persoalan-persoalan lain yang sempat terjadi yakni terpisahnya antara suami dan istri yang berangkat bersamaan.
Mereka terpisah lokasi saat berada di Tanah Suci. Ada juga lansia yang terpisah dengan pihak pendamping saat di Saudi.
“Langkah yang dilakukan adalah memberikan masukan kepada PPIH Arab Saudi bagaimana diupayakan penggabungan jamaah-jamaah ini dan Alhamdulillah itu keluar surat edaran dari PPIH Arab Saudi untuk penggabungan-penggabungan seperti itu,” katanya.
“Ini atas masukan-masukan tindakan-tindakan korektif yang langsung dilakukan oleh tim pemantau di lapangan seperti itu,” lanjutnya.
DPR Minta Kemenag Kerja Keras
Sebelumnya Tim Pengawas (Timwas) Haji 2025 DPR RI meminta Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama untuk betul-betul kerja ekstra untuk melayani jemaah haji Indonesia. Sebab, pihaknya masih mendengar keluhan dari para jemaah yang terpisah, khususnya yang suami-istri dalam satu kloter, tapi secara penginapan terpisah.
Baca Juga: Bikin Jemaah Haji Indonesia Tercecer, DPR Desak Kemenag-PPIH Gercep Tuntaskan Masalah Syarikah
"Jadi dari awal kita sudah peringatkan sampai sekarang, terus saya minta kepada Direktorat Jenderal yang mengurusi haji ini harus betul-betul bekerja ekstra dan pastikan tidak ada lagi cerita Jemaah yang satu kloter bisa terbagi jadi 5 rumah, 6 rumah. Dan ini memang sudah nggak bisa dihindari karena yang kontrak (dengan syarikah) kan mereka (Kemenag)," ujar Cucun kepada media usai Rapat Paripurna yang diselenggarakan di Gedung Nusantara II, DPR RI, Selasa (27/5/2025).
Ia menekankan Timwas Haji DPR RI sudah mulai berangkat per hari ini ke Arab Saudi. Keberangkatan gelombang pertama Timwas Haji ini akan segera melakukan evaluasi penyelenggaraan haji secara langsung, termasuk dalam rangka menghadapi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Kami DPR akan memastikan bahwa mereka (Kemenag) sudah sanggup siap menata ini dan tidak ada permasalahan," jelas Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) ini.