1. Berniat di Malam Hari
Sebaiknya niat dilakukan setelah Magrib hingga sebelum fajar (Subuh).
Namun, puasa sunnah tetap sah jika seseorang berniat di pagi hari sebelum tergelincir matahari (zuhur), asalkan belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa sejak Subuh.
2. Makan Sahur
Makan sahur sangat dianjurkan meskipun tidak wajib. Sahur dapat dilakukan mulai tengah malam hingga menjelang Subuh. Selain memberi energi, sahur juga membawa berkah.
3. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa
Sejak terbit fajar (waktu Subuh) hingga terbenam matahari (waktu Magrib), orang yang berpuasa wajib menahan diri dari makan, minum, hubungan suami istri, serta hal-hal yang membatalkan dan mengurangi pahala puasa seperti berbohong, gibah, atau berkata kotor.
4. Perbanyak Ibadah
Waktu puasa Arafah sangat baik untuk memperbanyak ibadah seperti shalat sunnah, dzikir, membaca Al-Qur'an, dan memperbanyak doa.
Baca Juga: Puasa Arafah 2025: Jadwal, Niat, dan Keutamaannya
Salah satu doa yang sangat dianjurkan pada hari Arafah adalah:
"Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul-mulku walahul-hamdu, wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir", yang artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu".
Siapa yang Tidak Disunnahkan Puasa Arafah?
Perlu diketahui bahwa puasa Arafah tidak disunnahkan bagi jamaah haji yang sedang wukuf di Padang Arafah.
Rasulullah SAW sendiri tidak berpuasa saat wukuf di Arafah. Hal ini karena mereka memerlukan tenaga dan fokus untuk ibadah haji, terutama pada saat wukuf yang merupakan puncak ibadah haji.
Bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji, puasa Arafah menjadi peluang besar untuk mendapatkan ampunan dan pahala yang berlipat ganda.
Kembali ke pertanyaan utama, puasa Arafah 2025 tanggal berapa? Berdasarkan prediksi kalender Hijriyah dan Masehi, puasa Arafah 1446 H kemungkinan besar jatuh pada Minggu, 5 Juni 2025.