Suara.com - Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M Romahurmuziy alias Rommy mengungkapkan, jika Presiden kelima RI Joko Widodo atau Jokowi sudah menyatakan keengganannya ketika ditawari menjadi Ketua Umum PPP.
Rommy mengaku sudah sempat bertemu dengan Jokowi dan menawari untuk menjadi Ketum PPP, hanya saja ditolak.
"Seperdiskusian dengan Pak Jokowi beberapa waktu lalu. Beliau tidak berminat untuk menjadi ketua umum partai. Termasuk PPP," kata Rommy kepada Suara.com, Jumat (30/5/2025).
Ia mengatakan, pertemuannya dengan Jokowi terjadi pada awal tahun lalu.
"Iya (Jokowi menyampaikan). Udah 25 Januari lalu," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, Jokowi lebih merasa nyaman dengan kedudukannya sekarang yang tak berpartai.
"Beliau nyaman dengan kedudukan politiknya yang non partai," ucap dia.
Di sisi lain, Ketua Mahkamah Partai PPP, Ade Irfan Pulungan, menilai jika Presiden kelima RI Jokowi tak akan punya masalah ideologi jika jadi ketua umum PPP.
Ia menyebut jika Jokowi jangan diragukan ideologinya soal keislamannya, lantaran disebut dekat dengan ulama.
Baca Juga: Masuk Bursa Caketum, Elite PPP Sebut Jokowi Disenangi Ulama: Buktinya Maruf Amin jadi Wapres
"Saya bisa menyampaikan Pak Jokowi itu sangat dekat dengan ulama. Pak Jokowi itu secara faktanya sangat dekat dengan tokoh-tokoh umat," kata Ade kepada Suara.com, Jumat (30/5/2025).
Ia mengatakan, hal itu dibuktikan dengan dipilihnya Maruf Amin sebagai Wakil Presidennya pada periode ke dua kepemimpinannya.
"Apa buktinya? Periode beliau kedua, Pak Jokowi menjadikan kiyai maruf Amin sebagai Wapres. Benar kan? Itu fakta kan?," ujarnya.
"Pak Maruf Amin itu siapa? Sosok ulama besar, ketua umum MUI," sambungnya.
Sebelumnya, Ade menyampaikan, soal nama Presiden kelima RI Joko Widodo atau Jokowi diusulkan sebagai kandidat calon ketua umum PPP.
Ia mengatakan, semua berawal dari keinginan PPP bangkit dari keterpurukan di Pemilu 2024.