Pemprov DKI Salurkan KJMU ke 2.194 Mahasiswa Penerima Baru

Kamis, 05 Juni 2025 | 13:44 WIB
Pemprov DKI Salurkan KJMU ke 2.194 Mahasiswa Penerima Baru
Ilustrasi KJMU (Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, saat menutup Konferensi Pendidikan Indonesia di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

“Saya mengeluarkan peraturan gubernur untuk merubah. Anak-anak ini diberikan kesempatan gratis lihat Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Ragunan, Monas, Museum yang ada di Jakarta. Kita berikan semuanya gratis,” ujar Pramono dalam keterangannya, ditulis pada Jumat (16/5/2025).

Langkah tersebut diambil setelah Pemprov DKI resmi menetapkan 707.622 warga sebagai penerima manfaat program KJP Plus dan KJMU

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Suara.com/Fakhri)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Suara.com/Fakhri)

Pramono mengatakan, perluasan akses hiburan edukatif ini bertujuan membangun semangat serta memberikan pengalaman baru bagi generasi muda.

Pramono juga bercerita tentang masa kecilnya yang tumbuh di Kediri dan sempat merasa jauh dari pengalaman melihat ikon-ikon Jakarta, termasuk Monas. 

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu mengakui hanya sempat menginjakkan kaki di Ibu Kota saat kelas 4 SD, itu pun karena menghadiri pernikahan keluarga.

“Untuk itu, itulah yang memacu saya untuk kemudian mudah-mudahan saya selalu dapat beasiswa, ranking 1 sekolah, dan seterusnya, dan seterusnya, Alhamdulillah, saya berkantor di Monas lama sekali,” kenangnya.

Lebih lanjut, mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) di era Presiden ke-7 Jokowi itu juga memastikan bahwa Pemprov DKI menargetkan 15.792 mahasiswa sebagai penerima KJMU di periode pemerintahannya. 

Pramono juga menegaskan komitmennya untuk memperluas cakupan bantuan pendidikan, bahkan hingga jenjang S3.

Baca Juga: Tuding LSM Antek Asing Pengadu Domba, Koalisi Sipil Balas Prabowo: Sinyal Rezim Otoriter Antikritik!

“Kenapa ini dilakukan? Enggak mungkin memotong garis ketidakberuntungan kalau orang tidak kemudian kita berikan kesempatan untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya,” tandas Pramono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI