Hal itu dinilai Wibi penting untuk menunjang aktivitas antarwilayah.
"Jadi begini, soal rute Transjabodetabek PIK 2–Blok M, kita di DPRD melihat ini sebagai bagian dari upaya membangun konektivitas lintas wilayah," ujar Wibi kepada Suara.com, Minggu (1/6/2025).

Selain itu, ia menganggap PIK 2 bukan hanya sekadar kawasan perumahan elit yang dihuni oleh kalangan menengah ke atas. Wilayah ini dikatakannya juga dikembangkan sebagai pusat wisata dan komersil.
"Apalagi PIK 2 itu sekarang udah jadi pusat pertumbuhan baru, bukan cuma kawasan perumahan elite tapi juga komersial dan wisata. Jadi, masuknya Transjabodetabek ke sana ya cukup relevan," ucapnya.
Di satu sisi, ia mengakui memang kebanyakan warga PIK adalah pengguna kendaraan pribadi. Oleh karena itu, ia mendorong Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk melakukan evaluasi rutin atas operasional Transjabodetabek PIK 2-Blok M.
"Memang tantangannya adalah karakter pengguna PIK yang mayoritas pakai kendaraan pribadi. Jadi kalau tujuannya mengurangi kemacetan atau mendorong orang kaya pindah ke transportasi publik, ya harus ada evaluasi serius soal okupansi penumpang dan efektivitasnya," jelasnya.
"Kita akan dorong Dinas Perhubungan untuk secara rutin evaluasi: seberapa banyak yang naik, apakah rutenya efisien, dan bagaimana koneksi antarmoda setelah sampai Blok M," pungkasnya.