Soal Tambang Raja Ampat, OPM Sebut Bahlil 'Penyakit': Kalau Bukan Asli Papua, Jangan Ngaku-ngaku

Rabu, 11 Juni 2025 | 15:22 WIB
Soal Tambang Raja Ampat, OPM Sebut Bahlil 'Penyakit': Kalau Bukan Asli Papua, Jangan Ngaku-ngaku
Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menanggapi pernyataan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia yang selalu mengaku sebagai orang asli Papua.

Meski demikian, kebijakan yang dibuat oleh Bahlil dinilai justru merugikan masyarakat Papua, seperti izin usaha pertambangan (IUP) nikel, di wilayah Raja Ampat, Papua.

Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menilai orang-orang seperti ini merupakan penyakit.

Seharusnya, jika dirinya mengaku sebagai orang asli Papua, Bahlil bisa ikut menjaga kelestarian alam Papua.

“Orang-orang seperti ini (Bahlil) sebenarnya penyakit,” kata Sebby, lewat pesan WhatsApp, kepada Suara.com, Rabu (11/6/2025).

Menurut dia, jika memang bukan orang asli Papua, seharusnya Bahlil tidak perlu mengklaim sebagai orang asli Papua.

“Jika memang (misalkan) orang asli Makasar atau NTT bilang saja orang asli sana, tapi besar di Papua,” katanya.

“Tidak perlu mengaku-ngaku sebagai orang asli Papua,” imbuhnya.

Bagi Sebby, jika ada orang yang mengklaim sebagai orang Papua namun sebenarnya bukan orang Papua, hal itu tidak bisa dibenarkan.

Baca Juga: Gesture Melotot Letkol Teddy ke Bahlil soal Tambang Raja Ampat Bikin Salfok! Netizen Penuh Curiga

Terlebih melalukan pencurian tas kekayaan alam Papua, sampai terkadang membunuh pemiliknya atau orang asli Papua.

“Klaim itu tidak bisa dibenarkan oleh akal sehat manusia, itu bagian bagian dari dalil penjahat, pencuri, perampok yang datang ke Papua untuk mencuri kekayaan orang papua, sampai membunuh pemiliknya,” ujarnya.

Sebby sebelumnya, juga menegaskan soal penolakan terhadap penambangan nikel lantaran bisa merusak ekosistem yang ada di wilayah Raja Ampat.

“Kami mendukung Rakyat Papua, menolak perusahaan nikel, karena merusak ekosistem,” katanya.

Sejauh ini, lanjut Sebby, pihaknya selaku tentara pembebasan belum melakukan aksi.

“TPNPB belum turun tangan, tapi tunggu pergerakan masyarakat adat dulu,” kata Sebby.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI