Petani Kesulitan Dapat Pupuk Subsidi, Legislator NasDem Ultimatum Agen: Jangan Nakal Mainkan Harga!

Sabtu, 14 Juni 2025 | 20:55 WIB
Petani Kesulitan Dapat Pupuk Subsidi, Legislator NasDem Ultimatum Agen: Jangan Nakal Mainkan Harga!
Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv, mengaku mendengar banyak keluhan masyarakat terutama para petan. (Foto dok. ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv, mengaku mendengar banyak keluhan masyarakat terutama para petani yang masih kesulitan mendapatkan pupuk subsidi,. Ini dikarenakan adanya permainan oknum agen.

Hal itu diterimanya usai menyerap aspiraai di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung saat masa reses, Sabtu (14/6/2025).

Ia merasa heran, padahal Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sedang fokus swasembada pangan.

"Di masa reses ini, saya bersama tim turun ke dapil untuk bertemu masyarakat menyerap aspirasi mereka. Kami mendengarkan aspirasi dan keluhan dari masyarakat, terutama terkait pupuk subsidi yang dipersulit oleh para agen," kata Rajiv dalam keterangannya diterima Suara.com, Sabtu.

Rajiv yang mewakili masyarakat Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung meminta para agen tidak mempersulit kebutuhan para petani untuk mendapatkan pupuk subsidi.

Pasalnya, kata dia, Presiden Prabowo sedang fokus mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.

Apalagi, Pemerintahan Prabowo telah sukses surplus hampir 4 juta ton beras tahun 2025. Makanya, para agen harus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

"Kami Anggota Komisi IV DPR RI meminta para agen tidak mempersulit petani kita untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Kita harus mendukung pemerintah dalam mewujudkan program swasembada pangan," ujarnya.

Di samping itu, Rajiv mengingatkan para agen tidak main-main juga dengan harga pupuk subsidi kepada para petani, khususnya di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Penampakan Sampah Penuhi Saluran Irigasi di Serang

"Para agen jangan nakal ya mainin harga pupuk subsidi kepada petani kita!," tegasnya.

Bahkan, Rajiv mengultimatum oknum agen yang berani mempersulit para petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Tentunya, kata Rajiv, izin agen tersebut bakal dicabut.

"Kita akan minta mitra Komisi IV DPR RI supaya mencabut izin para agen yang nakal dan mempersulit pupuk bersubsidi untuk petani," katanya.

Selain pupuk, ia juga menyerap keluhan kelompok tani yang mendapatkan program alat dan mesin pertanian (alsintan) itu rata-rata bukan petani langsung. Justru, kata dia, kelompok tani disuruh menyewa alsintan oleh oknum broker.

"Keluhan selain pupuk, banyak kelompok tani yang mencurahkan keluhannya yang mendapatkan program alsintan rata-rata bukan petani langsung. Malah terkadang petani nyewa broker," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pendiri Microsoft Group, Bill Gates menyebut lembaga amalnya, Gates Foundation akan membuat pertanian di dalam negeri maju. Maka dari itu, dirinya mengucurkan dana besar senilai USD5 juta atau setara Rp82,64 miliar untuk pengembangan sektor pertanian.

Dalam dana itu, Bil Gates menyoroti, pegembangan benih yang produktif, hingga harga pupuk yang lebih terjangkau.

Ilustrasi petani menggiling padi saat panen di area persawahan Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah. (Antara)
Ilustrasi petani. (Antara)

"Kami berusaha membuat benih lebih produktif, memahami tanah, dan membuat pupuk lebih tepat guna, lebih murah," ujar Bill Gates dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto bersama para konglomerat di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Salah satu orang terkaya di dunia ini juga melihat pendapatan petani masih terbilang rendah. Maka itu, Bill Gates tergerak untuk mengembangkan sistem pertanian di dalam negeri.

"Karena, tentu saja, banyak orang berpendapatan terendah di dunia adalah petani. Jadi, jika kita dapat membuat tanaman mereka lebih dapat diandalkan, lebih produktif," imbuh dia.

Prabowo bilang Bill Gates, melalui yayasannya telah memberikan hibah fantastis senilai USD 159 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun kepada Indonesia. Dana segar ini akan dialokasikan untuk berbagai sektor strategis, terutama kesehatan dan pertanian.

"Beliau telah memberi hibah ke Indonesia senilai USD 159 juta (Rp2,6 triliun)," ujar Prabowo dengan antusias di hadapan awak media.

Presiden Prabowo merinci alokasi dana hibah tersebut, di mana sebagian besar, yakni USD 119 juta (Rp 1,9 triliun), akan disalurkan untuk bidang kesehatan. Sementara itu, sektor pertanian dan teknologi masing-masing akan menerima USD 5 juta (Rp 826 miliar). Selain itu, bantuan sosial lintas sektoral juga mendapatkan perhatian dengan alokasi dana lebih dari USD 28 juta (Rp 462 miliar).

Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa kucuran dana hibah dari Bill Gates ini bukanlah yang pertama kali. Dukungan filantropis ini telah berlangsung sejak tahun 2009 dan sebagian besar memang difokuskan pada peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia.

Lebih lanjut, Prabowo memberikan contoh konkret dampak positif dari hibah tersebut. Ia menyebutkan bahwa sebesar Rp 1,3 triliun telah digunakan untuk pengembangan vaksin polio yang diproduksi oleh Biofarma. "Dua miliar dosis vaksin tiap tahun dan ini untuk dimanfaatkan 42 negara di seluruh dunia, dipakai oleh 902 juta orang," kata Prabowo, menyoroti peran penting Indonesia dalam produksi vaksin skala global berkat dukungan Bill Gates.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI